Pasca Banjir, DKK Kota Semarang Waspada Demam Berdarah 

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang mencatat ada satu kasus demam berdarah dengue (DBD) pada awal tahun 2023 ini. Satu kasus ini ditemukan pasca musibah banjir yang terjadi di Kota Semarang sejak awal tahun ini.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan masyarakat kota Semarang harus tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) pasca terjadinya banjir. 

Ia mengatakan jika pihaknya telah melakukan surveilans aktif dibeberapa wilayah yang terkena banjir seperti di Mangkang, Semarang Barat, Gayamsari, Semarang Utara, dan Pedurungan. 

“Hasil surveilans tersebut, angka bebas jentik (ABJ) di wilayah-wilayah tersebut memiliki persentase yang rendah yakni di bawah 50. Padahal, ABJ seharusnya diatas 95,” kata Hakam di kantor dinasnya, Selasa (10/1).

Dinas Kesehatan, lanjutnya, juga melakukan pemeriksaan non struktural 1 (NS1) kepada warga terdampak banjir yang mengalami demam. 

Hasilnya, ditemukan satu kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ada di wilayah Semarang Barat.

“Banjir kan banyak air, di timbunan air itu banyak jentik. Kemarin ditemukan di daerah Semarang Barat satu kasus DBD. Hasil pemeriksaan NS1 menunjukan positif,” ungkap Hakam.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan pemeriksaan kesehatan lingkungan dengan cara petugas masuk ke rumah-rumah warga untuk mengukur PH air. 

Halam menyebut jika PH kurang dari 7 makan akan dicurigai adanya kuman. Begitu pula jika kandungan PH lebih dari 8 juga perlu diwaspadai mengandung bakteri, misalnya kandungan bakteri E coli yang tinggi. 

“Jadi hasilnya Ini ditindaklanjuti ke labkes. Harapannya nanti jangan sampai mengonsumsi sumber air tidak dalam keadaan matang,” jelasnya. 

Hakam meminta kepada masyarakat untuk tetap membersihkan sisa-sisa air yang ada dirumah maupun lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang nyamuk. 

Ia menjelaskan air yang akan digunakan dalam jangka waktu lama misalnya air tandon bisa diberi obat pembasmi nyamuk atau abate.

“Kami harap masyarakat juga bisa melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin,” tandasnya.