Pasien Covid-19 di Kabupaten Magelang Didominasi Pelaku Perjalanan Berusia Produktif

Seiring kasus covid-19 yang kian terkendali, beberapa tempat usaha, termasuk destinasi wisata di Magelang boleh buka 100 persen. RMOL Jateng
Seiring kasus covid-19 yang kian terkendali, beberapa tempat usaha, termasuk destinasi wisata di Magelang boleh buka 100 persen. RMOL Jateng

Bupati Magelang Zaenal Arifin mendorong Dinas Kesehatan untuk melakukan percepatan vaksinasi Covid-19, baik dosis pertama, kedua dan ketiga (booster).


"Namun masyarakat hendaknya juga lebih terbuka lagi untuk segera ikut memaksimalkan vaksinasi ketiga, atau booster," katanya, Jumat (5/8).

Untuk diketahui, pasien aktif covid-19 sekarang ini di Kabupaten Magelang didominasi pelaku perjalanan antar kota. Mereka tergolong dalam usia produktif dengan mobilitas yang tinggi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, rata-rata pasien terkonfirmasi tersebut adalah karyawan kantoran yang bekerja di luar daerah.

"Di antara pasien terkonfirmasi tadi ada juga lansia dan anak-anak," kata Nanda, didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan, Bela Pinarsi.

Dilihat dari gejala medis, menurut Bela, yang berkembang di wilayah Magelang adalah varian omicron. Sedang untuk memastikan adanya varian baru, BA4 dan BA5 dibutuhkan pemeriksaan laboratorium.

"Untuk memastikan varian BA4 dqn BA5, dibutuhkan WGS (Whole Genome Sequencing). Yakni, metode untuk mengurutkan genome yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Untuk saat ini, belum dapat kami lakukan," ujarnya.

Tercatat, hingga Kamis (4/8), kasus aktif di wilayah ini ada 30 orang. Dengan rincian, tiga orang dirawat di rumah sakit. Dari Kecamatan Ngluwar ada di RSUD Muntilan, satu dari Bandongan masuk RSUD Tidar dan satu Srumbung dilarikan ke RSA Muntilan. 

"Sedangkan 27 orang lainnya, menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujar Nanda. 

"Jumlah komulatifnya, sampai saat ini mencapai 28.418 orang. Terdiri dari 30 dalam penyembuhan, 27.202 sembuh dan 1.186 meninggal," jelasnya. 

Menyinggung cakupan vaksinasi, sudah mencapai 1.822.283 suntikan (88,53 %) untuk semua dosis.