- Warga Randusari Eks-Kompleks PJKA Khawatir, PT KAI Dikabarkan Kerahkan Massa Ormas 600 Orang Untuk Kosongkan Kompleks
- BNNK Temanggung Kampanyekan Anti Narkoba Melalui Sholawatan
- Terbukti Lakukan Tindak Asusila, Hasyim Asyari Diberhentikan sebagai Ketua KPU RI
Baca Juga
Perkembangan terbaru dalam penanganan kasus penganiayaan yang melibatkan oknum anggota TNI dari Kompi B Yonif Raider 408/Sbh menunjukkan progres signifikan.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison, mengungkapkan, berdasarkan alat bukti yang terkumpul dan keterangan dari para terperiksa, penyidik Denpom IV/4 Surakarta telah mengerucutkan oknum prajurit pelaku penganiayaan menjadi 6 orang.
Menurut Richard, keenam pelaku tersebut yakni Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M. Penyidik telah melakukan proses investigatif secara cepat guna mengumpulkan bukti-bukti terkait kasus ini.
"Pomdam IV/Diponegoro memastikan bahwa proses hukum tetap berjalan transparan dan adil, Kodam IV/Diponegoro juga memberikan perhatian kepada pihak yang menjadi korban,” ungkap Richard dalam keterangan resmi, Selasa (2/1).
Richard menegaskan, hingga saat ini, Penyidik Denpom IV/4 Surakarta masih terus bekerja secara intensif untuk mengungkap dan melanjutkan proses hukum guna memastikan keadilan tetap ditegakkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dia juga menjelaskan, penggunaan knalpot brong pada sepeda motor merupakan tindakan pelanggaran UU Lalu Lintas No. 22 tahun 2009 pasal 285 ayat (1) jo Pasal 106 ayat (3). Pelanggaran ini dapat dikenakan sanksi pidana paling lama 1 bulan kurungan dan denda maksimal Rp. 250 ribu.
Kapendam mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan percaya serta menghormati segala langkah proses hukum yang saat ini sedang berlangsung, demi terciptanya keadilan yang seutuhnya.
“Kami akan terus memberikan informasi terkait penanganan kasus pelanggaran tersebut," pungkas Kapendam.
- Polda Jawa Tengah Gencarkan Patroli Skala Besar Akhir Pekan
- Tak Terima Upaya Pembebasan Tersangka, Keluarga Korban Dugaan Pencabulan Gelar Aksi di Depan Pengadilan
- Bersekongkol Rugikan Negara Rp900 Juta, Debitur dan Pegawai BPR BKK Kabupaten Semarang Ditahan Kejari