Pemilihan umum bukan untuk saling menghancurkan atau
menjadi tempat berkonflik satu dengan yang lain. Ajang pemilu juga bukan
tempat bertanding habis-habisan.
- Perindo Buka Komunikasi dengan Ganjar Pranowo
- Dukungan Makin Menguat, 1000 PKL Siap Menangkan Mawahib di Pilbup Kudus
- Bawaslu Sukoharjo Gait Pegiat Media Sosial Dalam Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2024
Baca Juga
Demikian disampaikan Menko Polhukam Wiranto dalam penutupan Rakornas Persiapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019 di Hotel El Royal, Jakarta, Kamis (22/11).
Oleh karena itu, kata Wiranto, agar Pemilu 2019 bisa berhasil adalah dengan persatuan yang kuat. Bangsa Indonesia juga harus bercermin pada negara lain seperti Irak yang kini nyaris kacau balau karena lunturnya persatuan.
"Sekarang zaman modern, kita tengoklah dulu Irak kayak apa, dulu Irak kaya raya tapi karena tidak satu nyaris menjadi negara yang kacau balau, tidak pernah aman dan tidak pernah bisa membangun. Lalu Mesir, Riyadh, Libya negara yang tidak bisa menyatukan dirinya sekarang," paparnya.
Lanjut Wiranto, Pemilu 2019 harus sukses agar mendapatkan hasil yang demokratis dan melahirkan pemimpin yang dipercaya dalam menghadapi masa depan. Terlebih, pemilu menjadi kunci dari kesinambungan pembangunan.
"Bangsa ini terus membangun dan membangun, menghasilkan kemakmuran sehingga makin hari kita mendekati tujuan nasional masyarakat yang adil dan makmur. Tanpa kemajuan tidak mungkin mencapai adil dan makmur," imbuhnya.
- Terancam Tak Dilantik, Suprapto: Saya Berjuang Pertahankan Hak Konstitusi yang Saya Miliki
- PKS Tetap Pilih Pemilu Bersistem Proporsional Terbuka
- Tunggu Rekomendasi, Golkar-Demokrat Ingin Berlayar Bersama Di Karanganyar