Pemkot Semarang, melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) melakukan langkah responsif pada tahun 2021. Salah satunya yakni menganggarkan alokasi belanja termasuk pengadaan vaksin Covid-19 dengan besaran anggaran sebesar Rp 30 miliar.
- Dwi Setyawan Juara 2 Sopir Teladan Jateng 2024
- Antisipasi Kecelakaan Pemudik, Sekda Pemprov Jateng Titahkan Awasi Ramp Check
- Bupati Blora Kunjungi Rumah Korban Meninggal Akibat Diracun di Dusun Wangil
Baca Juga
Pemkot Semarang, melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) melakukan langkah responsif pada tahun 2021. Salah satunya yakni menganggarkan alokasi belanja termasuk pengadaan vaksin Covid-19 dengan besaran anggaran sebesar Rp 30 miliar.
"Nanti digunakan untuk kegiatan fisik, non fisik dan tentunya penanganan Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Kota Semarang, M. Abdul Hakam, Sabtu (3/10/2020).
Menurut Hakam, anggaran Covid-19 tetap dipersiapkan, karena belum tahu kapan pandemi akan berakhir. Dari dana yang telah dianggarkan, tetap dialokasikan untuk skrining, swab test serta rapid test dan vaksin Covid-19 yang nilai anggarannya sebesar Rp 30 miliar.
"Anggaran penyediaan vaksin juga kita alokasikan, besarannya Rp 30 miliar, termasuk untuk penanganan lainya. Harapannya di akhir tahun ini sudah bisa terdistribusi," imbuhnya.
Jumlah alokasi anggaran yang ada juga akan dipergunakan untuk kegiatan perawatan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah dinas. Selain itu juga pengerjaan fisik maupun non fisik.
Sementara itu, menurut Anang Budi Utomo, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, meminta agar dinas bisa memiliki kesiapan jika nantinya vaksin Covid-19 sudah siap.
"Jadi tidak canggung kalau sudah ada, termasuk sarana prasarana kesehatan kita minta untuk disiapkan," ujarnya.
Anang juga menegaskan, jika vaksin sudah tersedia, maka Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah memiliki planning atau perencanaan.
"Jangan sampai vaksin sudah ada, tapi tidak ada anggaran. Kami meminta dinkes juga memikirkan hal tersebut," pungkasnya.
- Warga: Mengapa Perpustakaan Rembang Hari Sabtu Dan Minggu Justru Tutup
- Pemkot Salatiga Targetkan Tingkat Pengangguran Terbuka Tahun 2024 di Kisaran 5,20 Persen
- Hanya Satu Tahun Memimpin, Yasib Khasani Berharap Bisa Memberikan 'Warna' di Kota Salatiga