Pemprov Jawa Tengah Siap Tindak Tegas Pusat Keramaian Yang Melanggar

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengetatan di sejumlah lokasi. Meliputi perbelanjaan, hotel dan obyek wisata menjelang perayaan Indul Fitri tahun ini.


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan pengetatan di sejumlah lokasi. Meliputi perbelanjaan, hotel dan obyek wisata menjelang perayaan Indul Fitri tahun ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, upaya pengetatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih mengancam.

Mengingat jelang Idul Fitri terjadi peningkatan aktifitas masyarakat dan menimbulkan kerumunan.

Saya sudah menyampaikan kepada Bupati dan Wali Kota untuk pasar kaget, pasar tradisional, mall saya minta untuk dilakukan penjagaan,†kata Ganjar, Senin (3/ 5).

Ganjar menjelaskan, dalam upaya pengetatan tersebut, Satpol PP bekerjasama dengan kepolisian dan TNI untuk melakukan operasi yustisi di lokasi-lokasi yang rawan terjadinya kerumunan.

Lalu, Satpol PP bekerjasama dengan kepolisian dan TNI untuk melakukan operasi Yustisia lagi. Untuk mengingatkan mereka (masyarakat),†terangnya.

Lebih jauh Ganjar meminta obyek wisata dan hotel dicek kembali berkait dengan penerapan protokol kesehatan. Dia bahkan memerintahkan menutup paksa jika pengelola tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Saya minta itu dicek. Kalau tidak bisa dikendalikan, perintahnya satu, tutup. Ini serius untuk kita agar bisa menjaga semuanya,†tegas Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga menegaskan bahwa larangan mudik harus ditaati. Sehingga ia memerintahkan ada penyekatan di sejumlah titik terutama pintu masuk di perbatasan-perbatasan.

Semua dalam satu narasi, tidak mudik. Kemudian kita menerjemahkan dengan memberlakukan mulai pengefektifan titik-titik penyekatan. Karena banyak yang bocor. Dishub kita sudah komunikasi dengan provinsi lain terutama di wilayah perbatasan. Dan seluruh yang masuk ke Jateng wajib tes rapid antigen,†tandasnya.