Pendaftar Balon Anggota DPD RI di Jateng Baru Dua Orang

Komisioner KPU Jateng Divisi Teknis Penyelenggaraan Putnawati mengatakan, sampai dengan saat ini baru dua orang bakal calon (balon) Dewan Perwakilan Daerah di KPU Jateng


Malam ini, KPU Jateng akan menggelar simulasi terkait jumlah penduduk yang dikirim Kemendagri.

"Sehingga, simulasi ini untuk mengetahui apakah data yang ada sama atau berubah. Dalam simulasi ini akan dilibatkan dalam penyusunan tersebut," ungkap Putnawati ditengah Sosialisasi Pencalonan Perseorangan Pemilihan Anggota DPD pada Pemilu 2024, di Hotel Wahid, Salatiga, Jum'at (23/12).

Putnawati yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Salatiga ini mengungkapkan, ada beberapa catatan terbaru bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon perseorangan anggota DPD RI.

Karena di Pemilu 2024 ini, akan jauh berbeda pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya seperti tahun 2017 dan 2019 lalu.

"Dimana, yang paling penting adalah Pemilu kali ini tidak ada sensus, sumpleng, pengurangan kertas sehingga 'beda' saat (Pemilu) 2017 dan 2019," kata Putnawati.

Da sesuai regulasi, KPU Salatiga akan memperhatikan apakah telah memenuhi syarat. Seperti, calon harus mengantongi 5000 pemilih pendukung sesuai jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Dimana, dari DPT ini khusus wilayah Jateng sebanyak 27 juta lebih orang atau lebih dari 50 persen warga berasal dari 35 Kabupaten/ Kota.

"Untuk Jateng, setidaknya mencakup berasal dari 18 Kabupaten/ Kota di Jateng," imbuhnya.

Dalam sosialisasi ini, Putnawati juga membeberkan jika calon DPD RI 'bergerak' berdasarkan aplikasi

Silon. SILON adalah aplikasi yang digunakan oleh tiap satuan kerja di lingkungan KPU, KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota dan Pasangan Calon Perseorangan untuk maju di Pemilu 2024. Syarat calon pun sama dengan pencalonan DPRD dan DPR Provinsi dan DPR RI.

"Melalui aplikasi SILON ini, juga akan dengan mudah diketahui adakah tanda ekternal dan internal. Khusus, ekternal hanya KPU yang mengetahui,  meski kita juga kadang di 'prank', karena kadang-kadang ada ganda," imbuhnya.

Ia juga menekankan, jika di Pemilu 2024 ini KPU mengoptimalkan teknologi informasi yang berujung mempermudah bakal calon itu sendiri.