Para peneliti mengumpulkan sampel dari kelelawar di Kamboja utara dalam upaya untuk memahami pandemi Covid-19. Asal muasal virus yang diduga dari hewan dua tahun belakangan ini.
- Selebgram asal Turki Ditangkap Polisi Karena Unggah Gambar Museum Seks Amsterdam
- Seribu Petugas Dikerahkan untuk Bantu Memerangi Kebakaran Hutan Yunani
- Belanda Mengaku Sulit Evakuasi Warganya dari Afghanistan
Baca Juga
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/9), dua sampel dari kelelawar tapal kuda dikumpulkan pada tahun 2010 di Provinsi Stung Treng dekat Laos dan disimpan dalam lemari pendingin di Institut Pasteur du Cambodge (IPC) di Phnom Penh.
Tes yang dilakukan pada mereka tahun lalu mengungkapkan kerabat dekat dengan virus corona yang telah menewaskan lebih dari 4,6 juta orang di seluruh dunia.
Tim peneliti IPC yang beranggotakan delapan orang telah mengumpulkan sampel dari kelelawar dan mencatat spesies, jenis kelamin, usia, dan detail lainnya selama seminggu. Penelitian serupa sedang terjadi di Filipina.
"Kami berharap hasil dari penelitian ini dapat membantu dunia untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Covid-19," kata koordinator lapangan Thavry Hoem kepada Media Reuters, sambil memegang jaring untuk menangkap kelelawar.
Spesies inang seperti kelelawar biasanya tidak menunjukkan gejala patogen, tetapi ini bisa sangat merusak jika ditularkan ke manusia atau hewan lain.
Kepala Virologi di IPC, Dr Veasna Duong mengatakan, lembaganya telah melakukan empat penelitian seperti itu dalam dua tahun terakhir, dengan harapan mendapatkan petunjuk tentang asal usul dan evolusi virus yang ditularkan oleh kelelawar.
"Kami ingin mengetahui apakah virus itu masih ada dan ... untuk mengetahui bagaimana virus itu berevolusi," katanya.
- Elon Musk Tantang Vladimir Putin Bertarung Tunggal
- Al-Izhar Pondok Labu Raih Piala Tertinggi Di Inggris
- Virus Corona Berpotensi Memiliki Mutasi Yang Kebal Terhadap Vaksin