Pengelola koperasi dituntut untuk dapat meningkatkan kompetensi dan membuat inovasi agar mampu bertahan di tengah Pandemi COVID-19.
- Untuk Warga Berdampak Kekeringan, Pemkab Pati Salurkan Beras 16 Ton Di Kecamatan Sukolilo
- Gubernur Luthfi Beri Arahan: Bank Jateng Angkat UMKM Demi Perekonomian Daerah
- Blok Rokan Diserahkan Ke Chevron Khianati Nawa Cita
Baca Juga
Pengelola koperasi dituntut untuk dapat meningkatkan kompetensi dan membuat inovasi agar mampu bertahan di tengah Pandemi COVID-19.
Apalagi, di massa pandemi COVID-19 koperasi terdampak cukup besar dikarenakan anggota koperasi sebagai konsumen utama, mengalami kesulitan ekonomi yang mengakibatkan turunnya tingkat transaksi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga, Drs. Fakruroji saat membuka kegiatan uji kompetensi yang diikuti sebanyak 25 pengelola usaha simpan pinjam koperasi di Grand Wahid Hotel Salatiga, Senin (5/10).
Diungkapkan, uji kompetensi sebagai upaya meningkatkan kompetensi pengelola usaha simpan pinjam koperasi, terhadap peraturan perkoperasian dan pengelolaan usaha.
Pemkot Salatiga, konsisten dalam menggalakkan program pemberdayaan koperasi dan UMKM di berbagai sektor.
Oleh karena itu, ia pun memberikan apresiasi kepada Dinas Koperasi dan UKM atas penyelenggaraan diklat yang didukung dengan anggaran DAK Kementerian Koperasi dan UKM tersebut
"Pengakuan atas kemampuan dan kompetensinya pelaku UMKM ini selanjutnya akan ditunjukkan melalui perolehan sertifikat kompetensi," tandasnya.
Bagi UMKM yang lolos, sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), Jakarta.
- Akui Bebani Negara, Ketua Kadin Jateng Setuju Batasi BBM Subsidi untuk Mobil Mewah
- Ratusan Pedagang Kembali Tempati Purbalingga Food Centre
- Pertumbuhan Ekonomi Jateng Sedikit Lebih Tinggi Dibandingkan Nasional