Pesawat pembom China dicurigasi telah melakukan latihan untuk menyerang sasaran AS dan sekutunya di Pasifik.
- Masyarakat Indonesia Kirim Donasi untuk Brunei Darussalam
- Prosesi Pemakaman Shinzo Abe Telan Biaya Hingga Rp178 Miliar
- Thailand Gelontorkan Rp 10 Triliun untuk Subsidi Untuk Biaya Pendidikan
Baca Juga
Begitu bunyi laporan Pentagon baru yang juga merinci bagaimana Beijing mengubah kekuatan daratnya menjadi "bertarung dan menang."
Dalam laporan tahunan ke Kongres, yang dirilis pada hari Kamis (16/8), menyoroti kekuatan militer, ekonomi dan diplomatik China yang semakin meningkat dan bagaimana Beijing memanfaatkan ini untuk secara cepat membangun jejak internasional dan membangun dominasi regional.
Dalam kasus kekuatan udara China, laporan itu menyatakan bahwa pesawat pengebom China mengembangkan kemampuan untuk mencapai target sejauh mungkin dari China.
"Selama tiga tahun terakhir, PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) telah dengan cepat memperluas wilayah operasi pembom overwater-nya, mendapatkan pengalaman di daerah maritim yang kritis dan kemungkinan pelatihan untuk serangan terhadap AS dan target sekutu," begitu bunyi dokumen mencatat bagaimana China mendorong operasinya ke Pasifik, seperti dimuat Channel News Asia.
Diketahui bahwa pada bulan Agustus 2017, enam pesawat pembom Cina H-6K terbang melalui Selat Miyako di barat daya pulau-pulau Jepang, dan kemudian untuk pertama kalinya berbelok ke utara untuk terbang ke timur Okinawa, di mana 47.000 tentara AS bermarkas.
"(PLA dapat menunjukkan) kemampuan untuk menyerang pasukan AS dan sekutu serta pangkalan militer di Samudra Pasifik barat, termasuk Guam," kata laporan itu.
- Miss Universe Rusia Ikut Promosikan 'The 10 New Bali'
- Paris AIAS: Puncak Ganasnya Perang Teknologi AI Di Tingkat Global
- Selebgram asal Turki Ditangkap Polisi Karena Unggah Gambar Museum Seks Amsterdam