Jepang meluncurkan penyelidikan usai 1.032 dosis vaksin Covid-19 terpaksa harus dibuang karena lemari es yang menyimpannya tidak berfungsi.
- Para Pengungsi Afghanistan Tiba di Australia dan Mulai Karantina
- Permintaan Wisata Luar Angkasa Makin Banyak
- Satu Keluarga Mengurung Diri Di Tenda Kecil Selama 15 Bulan
Baca Juga
Jepang meluncurkan penyelidikan usai 1.032 dosis vaksin Covid-19 terpaksa harus dibuang karena lemari es yang menyimpannya tidak berfungsi.
Kementerian Kesehatan mengatakan, salah satu fasilitas medis melaporkan 172 botol vaksin Pfizer-BioNTech untuk 1.032 dosis tidak dapat digunakan karena freezer tempat penyimpanannya rusak, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Vaksin Pfizer sendiri harus disimpan pada suhu minus 80 hingga minus 60 derajat celcius.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato pada Selasa (2/3) mengatakan, penyebab dari kerusakan freezer itu belum jelas. Namun perusahaan penyedia lemari es akan melakukan penyelidikan, seperti dikutip AFP.
Kato mengatakan Jepang telah memasang sekitar 100 freezer untuk vaksin secara nasional pada akhir Februari.
"Kami ingin merespon secepatnya apa pun yang diperlukan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh perusahaan yang memasangnya," ujar Kato.
Jepang memulai program vaksinasi sejak 17 Februari atau lebih dari lima bulan sebelum Olimpiade Tokyo. Vaksinasi dimulai dari petugas medis. Sejauh ini regulator Jepang baru menyetujui penggunaan vaksin Pfizer.
Hingga 1 Maret, Jepang telah memberikan dosis pertama Covid-19 kepada hampir 32 ribu dokter dan perawat.
Jepang telah mencapai kesepakatan dengan tiga perusahaan obat untuk membeli dosis yang mencukupi 126 juta populasinya.
Jepang juga berupaya untuk mengekstraksi enam dosis penuh dari setiap botol vaksin Pfizer.
- PBB Sebut Stok Makanan di Afghanistan Menipis
- Pencuri Aset Kripto Kembalikan Sepertiga dari Hasil Curian
- Menteri Luar Negeri RI Retno Lobi Arab Saudi Soal Umrah