Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merilis daftar peringatan perjalanan level 4. Diantaranya Indonesia, Malaysia, dan Myanmar dan Thailand.
- Para Pengungsi Afghanistan Tiba di Australia dan Mulai Karantina
- Perusahaan Startup AS Siap Tampung 20.000 Pengungsi Afghanistan
- China Keluarkan Aturan Main Game Online untuk Anak-anak
Baca Juga
Bagi Thailand, yang ekonominya sebagian bertumpu pada sektor pariwisata, peringatan CDC tentu menjadi pukulan tersendiri karena telah memperburuk prospek pariwisata untuk kuartal ketiga mereka.
Namun, Sisdivachr Cheewarattanaporn, Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand mengatakan dengan atau tanpa peringatan CDC, minat pelancong akan tetap minim mengingat lonjakan kasus di negara tersebut.
“Dengan lonjakan infeksi harian dan rekor kematian tinggi yang dilaporkan, arus pelancong akan secara otomatis turun, dengan atau tanpa peringatan perjalanan, karena orang-orang mengkhawatirkan kesehatan dan
keselamatan," kata Sisdivachr Cheewarattanaporn, seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (11/8).
Pada 9 Agustus, Thailand ditambahkan ke daftar negara Level 4 tertinggi yang mendesak warga AS yang divaksinasi penuh untuk menghindari perjalanan ke Thailand karena risiko terpapar virus dan variannya.
Meskipun Thailand telah menerapkan skema kotak pasir Phuket dan mencoba untuk memantapkannya sebagai wilayah terpisah dari yang lainnya, maraknya kasus baru baru-baru ini di pulau itu mungkin akan menurunkan kepercayaan para pelancong.
Phuket mencatat 64 kasus lokal baru pada 9 Agustus, sementara ada 611 pasien rawat inap di rumah sakit, menempati 69,4 persen tempat tidur rumah sakit di provinsi tersebut.
“Pemerintah harus secara efektif mengendalikan wabah pada waktu yang tepat untuk musim ramai yang akan datang untuk memungkinkan lebih banyak tujuan dibuka kembali dan menyambut wisatawan dari Eropa,” kata Sisdivachr.
Charintip Tiyaphorn, presiden Dewan Pariwisata Krabi, mengatakan peringatan CDC akan mempengaruhi pemesanan untuk kotak pasir Phuket pada bulan Agustus dan September karena para pelancong menunggu dan melihat bagaimana situasinya berkembang.
- Harapan Xi Jinping pada Kanselir Jerman Olaf Scholz Baru
- India akan Buka Ekspor Vaksin Covid-19
- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Tidak Melarikan Diri