Puluhan pejabat Pemkot Salatiga, khusunya eselon II dan III 'menepati janji'. Mereka naik angkutan umum transportasi massal sesuai instruksi Pj Wali Kota saat mengikuti Upacara Bendera memperingati Hari Jadi Salatiga, Minggu (24/7).
- Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Tiap Kelurahan di Semarang Diguyur Rp50 juta
- Jateng Dikepung Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
- Premanisme Dan Negara Bayangan: Spasialitas Kekuasaan Menantang Struktur Konstitusional
Baca Juga
Tampak, beberapa Kepala OPD naik Angkutan Kota (Angkot) berbagai jurusan turun dengan mengenakan pakaian adat Nusantara.
Ada cerita unik, saat pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga naik Angkot ke Komplek Pemkot Salatiga.
"Kami pesan angkot lewat aplikasi Short Message Service (SMS) dan WhatsApp (WA). Kan jamannya sekarang main apliaksi, angkot juga bisa bukan hanya transportasi berbasis aplikasi on-line saja," kata Kepala Dinas Koperasi Rochadi saat turun dari angkot tepat di depan Perkantoran Pemkot Salatiga.
Untuk mengefisiensikan waktu, Rochadi dan beberapa pejabat yang berada satu lingkungan pemukiman "kencan" untuk dijemput di rumah dengan angkot jurusan yang sama.
Rochadi pun sangat mendukung cara-cara menggandeng angkutan umum setelah sempat terpuruk karena dia tahun pendemi covid.
"Ini membantu sopir angkot setelah mereka sempat limbung karena Pandemi Covid-19. Ini bagian dari ekonomi kerakyatan kita," terangnya.
Hal senada disampaikan ASN yang berasal dari lingkungan Kelurahan dan Kecamatan. Mengenakan baju adat Madura, mereka menilai menggunakan angkutan massal ke Kantor Pemkot mengurangi emosi penggunaan bahan bakar.
Tak hanya Angkot, pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga ada yang naik becak, angkutan berbasis aplikasi lainnya seperti Grab, Gojek dan ojek konvensional bertolak dari Kantor masing-masing.
- Ada Fenomena Apa? Suhu Dingin Saat Pagi Hari, Tetapi Panas Sekali Saat Siang, Ini Kata BMKG
- PLN Komit Jadi Fondasi Pembangunan Nasional
- Kota Semarang Raih Kota Terbaik I se-Indonesia dalam Ajang SPHP Award Melalui Pak Rahman