- Puncak Acara HPN 2025 di Blora Meriah dan Mengesankan
- Jelang HPN 2025, Wartawan Purworejo Ziarah ke Makam Tokoh Pers
- Mengapa HPN 9 Februari
Baca Juga
Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan Pers memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan dan implementasi ketahanan pangan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan.
“Kami Pemerintah Kabupaten Blora juga siap mendukung penuh berbagai kegiatan dalam rangka HPN ini, termasuk dengan kesiapan kami untuk menjadi tuan rumah peringatan Hari Pers Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 15-16 Februari 2025 di Blora,” jelas Bupati Blora saat menghadiri Tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar PWI Jawa Tengah di Gedung Pers Semarang, Senin (10/2).
Menurutnya pelaksanaan HPN Tingkat Jateng di Blora merupakan kehormatan bagi kami dan sekaligus kesempatan untuk menunjukkan bagaimana Blora, dengan potensi yang ada, turut berkontribusi dalam mendukung kegiatan ini.
“Selain itu, perlu kita ketahui bahwa Bapak Pers Nasional, yakni Tirto Adhi Soerjo, merupakan tokoh penting perkembangan pers nasional yang lahir di Blora. Beliau telah meletakkan dasar pers yang berani, kritis, dan berpihak kepada kepentingan rakyat,” terang Bupati.
“Semangat juang beliau harus kita teruskan agar pers tetap menjadi sumber informasi yang objektif, membangun, dan mendorong serta mengawal kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,” tambah Bupati.
Mas Arief, sapaan akrab Bupati Blora berharap, Peringatan Hari Pers yang dilaksanakan di Blora ini bisa menjadi momen bagi insan pers untuk merefleksikan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai positif yang diwarisi oleh seorang Tirto Adhi Suryo dalam membangun dunia pers nasional.
“Melalui peringatan HPN ke-79 ini, kami juga berharap sinergi antara pemerintah daerah dan insan pers semakin erat dalam mewujudkan pembangunan yang lebih transparan, partisipatif, dan berorientasi pada kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Plt. Kepala Diskominfo Jateng Dadang Somantri, mengatakan di tengah masifnya teknologi Akal Imitasi (AI), insan pers diharap tetap memegang teguh Kode Etik Jurnalistik (KEJ), agar menghasilkan berita yang kredibel dan mencerdaskan.
Menurutnya, tugas pers tidak hanya penyampai informasi. Insan pers dituntut profesional juga menerapkan prinsip jurnalisme dan berintegritas. Selain itu, pers mempunyai peran untuk menanggulangi berita bohong dan memberi edukasi, agar masyarakat tidak terprovokasi.
"Pers memiliki peran menjernihkan informasi di antara banyaknya media sosial. Harus memberitakan secara bertanggung jawab. Cover both side, menangkal hoax dan memverifikasi, menyaring informasi sehingga menghasilkan berita terpercaya," ungkapnya.
Senada dengan itu, pers diharap ikut membangun bangsa dengan ikut membangun partisipasi aktif masyarakat.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng Amir Machmud NS mengatakan, di era bombardir teknologi informasi, dunia pers dihadapkan pada realita Akal Imitasi (AI). Di satu sisi, hal tersebut mempermudah tugas, namun disisi lain bisa menjadi tantangan. Oleh karenanya, ia meminta insan pers tidak memusuhi AI.
"Kualitas etika dan juga konsistensi harus tetap kita rawat. Bagi jurnalis dan pengelola media, AI dijadikan sebagai hal yang membuat produk jurnalistik semakin baik, berkualitas dan bukan sebaliknya," tuturnya.
Tokoh pers senior Jateng Sucipto mengatakan, saat ini informasi didapatkan dengan mudah lewat AI. Meski demikian, ia berpesan agar para jurnalis tetap setia pada kode etik jurnalistik.
"Teknologi informasi komunikasi boleh berubah, tapi satu yang tak boleh berubah yakni kesetiaan pada kode etik jurnalistik jangan pernah berubah," kata Sucipto yang telah berkecimpung di dunia pers sejak 1960 an.
- Blora Ajukan 92.400 Tabung LPG 3Kg ke Pertamina
- Bupati Blora Soroti Minimnya Penerangan di Ruas Jalan Blora- Randublatung-Ngawi
- Rp48,8 Miliar, Alokasi Angggaran THR Pegawai ASN di Blora