Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Salatiga mendorong sepenuhnya langkah Pemkot Salatiga mewajibkan para siswa yang akan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) awal tahun 2021, wajib menjalankan rapid test.
- Ratusan Siswa di Banjarnegara Dapat Bantuan dari DPR RI, Segini Besaran yang Diterima
- Universitas Pertamina Bina 30 Bisnis Rintisan Mahasiswa
- 172 Muda-Mudi Batang Beradu Kreativitas dalam Jambore Pemuda Kabupaten
Baca Juga
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Salatiga mendorong sepenuhnya langkah Pemkot Salatiga mewajibkan para siswa yang akan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) awal tahun 2021, wajib menjalankan rapid test.
"PGRI mendorong langkah itu (rapid tes bagi siswa yang mengikuti PTM). Semata-mata mengutamakan keselamatan siswa saat berada di sekolahan," kata Ketua PGRI Kota Salatiga, KH Drs Zaenuri MPd kepada wartawan, Senin (7/12).
Zaenuri mengungkapkan, sebelumnya pengurus harian PGRI Kota Salatiga juga telah dirangkul guna pembahasan terkait hal ini. Saat itu, membahas perihal rencana rapid test bagi para siswa yang diizinkan orang tua mengikuti KBM PTM.
Semata-mata, langkah ini tidak ingin para siswa membawa penyakit untuk kemudian ditularkan ke para guru atau bahkan siswa lainnya.
Namun, ia memastikan pelaksanaan rapid test tidak ada pemaksaan.
"Jika orang tua tidak ingin anaknya di rapid tidak masalah, itu berarti kegiatan KBM secara daring masih berlanjut. Dan hak anak selama daring sama dengan PTM. Yang pasti teknologi PTM sampai kapan pun tak akan mati," paparnya.
- 29 Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Udinus Diharapkan Lulus Tepat Waktu
- Selang Sehari Pindah Arsip, 2 Atap Ruang SD Negeri Gedangan Grobogan Ambrol
- Mahasiswa ISI Solo Pamerkan Foto Kisah Toxic Relationship