Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Magelang membuka Toko Kendali Inflasi di Pasar Muntilan. Toko itu diresmikan Pj Bupati Magelang Sepyo Achanto, Rabu (05/06).
- Hebat! Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Puji Capaian Investasi Sudah Capai Rp 21 Triliun
- Gercep, Desa Sidorejo Telah Membentuk Koperasi Merah Putih
- Realisasi Investasi Batang Triwulan I 2025, Nilainya Turun Jadi Rp1,63 Triliun
Baca Juga
Toko yang diinisiasi Bank Indonesia (BI) itu diproyeksikan sebagai pengendalian harga, menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok serta barang penting. Juga berfungsi sebagai stabilisator harga barang pokok dan barang penting.
Pj Bupati Magelang mengatakan, toko kendali inflasi memiliki arti dan makna amat strategis dalam konteks menjaga pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan. Sekaligus upaya terpadu TPID Kabupaten Magelang untuk mengendalikan inflasi.
"Pasar Muntilan dipilih karena menjadi pasar pantauan dan pelaporan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan yang menyediakan kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat," kata Sepyo.
Dia berharap, jika inflasi terkendali akan lebih meningkatkan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah, memberi dorongan kepada para investor untuk berinvestasi.
Dia berpesan, keberadaan Toko Kendali Inflasi ini tidak boleh mematikan usaha pedagang yang ada. Karena toko ini bertujuan untuk stabilisasi ketika terjadi kenaikan harga bahan pangan
"Harapan ke depan Toko Kendali Inflasi dapat berperan sebagai penyuplai kebutuhan bahan pangan bagi para pedagang, karena toko ini memperoleh barang langsung dari gapoktan, peternak selaku produsen, lebih baik lagi bila bisa menjalin sinergi dengan produsen minyak goreng maupun gula pasir," harap Sepyo.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jateng, Ndari Surjaningsih, mengatakan pengendalian inflasi 2024 masih akan mengalami kendala atau tantangan dari sisi harga pangan yang bergejolak atau dikenal sebagai volatile food terutama beras.
"Bahan kebutuhan pokok rawan menjadi penyebab inflasi, karena mudah mengalami gejolak. Untuk itu Bank Indonesia konsen pada upaya kolaborasi dalam menekan laju inflasi," kata Ndari.
Menghadapi kondisi seperti itu, pada rapat koordinasi wilayah tim pengendali inflasi daerah beberapa waktu lalu yang dipimpin oleh Gubernur Jateng merekomendasikan implementasi kios pangan di Kabupaten dan kota yang ada di provinsi ini.
"Dengan adanya kios ini diharapkan bisa memotong rantai distribusi beras melalui kerja sama dengan bulog. Juga akan merencanakan akan ada replikasi kios serupa di kecamatan atau di pasar lain yang ada di Kabupaten Magelang," beber Ndari.
- Hebat! Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Puji Capaian Investasi Sudah Capai Rp 21 Triliun
- Saat Musrenbang, Gubernur Luthfi Tegaskan Ke Bupati Dan Wali Kota Gaspol Kejar Percepatan Target
- Program Lumbung Pangan Baznas Dorong Kemandirian Petani Purbalingga