Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK massal menghantui para pekerja di Jawa Tengah. Kasus PHK terjadi mencatatkan Jawa Tengah paling tinggi, angkanya berdasarkan data terbaru Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) tercatat sebanyak 8.231. Tertinggi dibandingkan provinsi-provinsi lain.
- Bupati Blora Lantik 1.048 PPPK Dan 179 CPNS Di Lingkungan Pemkab Blora
- Gubernur Luthfi Undang 7.810 Kades Ikuti Sekolah Anti Korupsi
- Sambil Jagong, Ketua DPRD Purworejo Juga Serap Aspirasi Masyarakat
Baca Juga
Namun, angka dari data sebelumnya telah diklarifikasi Disnakertrans Jawa Tengah. Sebelumnya, jumlah pekerja terkena PHK didata ada 14.467 pekerja.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana merespon, sebetulnya pertumbuhan industri Jawa Tengah 2024 ini bagus. Namun, pihaknya menyayangkan kendala ekspor dan bahan baku berdampak terhadap produksi.
"Bagus sekali pertumbuhan industri Jawa Tengah tahun 2024 ini. Sayangnya, kendala ekspor dan sulitnya bahan baku berdampak negatif menurunkan produksi secara massal," ucap Nana pada acara yang diadakan Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI), Rabu (02/10).
Meski prihatin, Nana mengaku, akan menjadikan capaian sebagai evaluasi dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah dari sektor industri.
"Tentu kami prihatin. Akhir tahun kita akan lakukan evaluasi bersama Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah mencari solusi atas permasalahan," kata Nana singkat.
- Bupati Blora Lantik 1.048 PPPK Dan 179 CPNS Di Lingkungan Pemkab Blora
- Kader DPC Kendal Arif Suharsoyo Meraih Suara Terbanyak Pimpin PBB Jawa Tengah
- Perduli Pemimpin Masa Depan Indonesia, Pangdam IV/Diponegoro Serahkan 1.000 Sepatu Untuk Siswa Sukoharjo