Plt Wali Kota Semarang Hevearita G. Rahayu terus mengupayakan menahan inflasi di kota ini tetap randah.
- Mantap Nonton Piala Dunia 2022 Pakai Indosat Oredoo Hutchison
- Gubernur Ganjar Minta Pengusaha Perbanyak Event Menarik untuk Dorong Ekonomi
- Allmed Medical Investasikan Ratusan Juta Dolar di Batang
Baca Juga
"Kita masuk 10 besar nasional meski bukan yang terbaik tapi kita harus bisa mempertahankan inflasi ini tetap rendah," kata Ita, sapaannya, usai membuka acara Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2024 di Gedung Moch Ichsan, Balai Kota Semarang, Kamis (19/1).
Ita mengatakan, upaya dilakukan menekan angka inflasi dengan turun langsung ke lapangan dan memantau secara rutin harga kebutuhan pangan di pasar. Sejumlah intervensi dilakukan untuk menekan atau menurunkan jika harga komoditas mengalami kenaikan.
"Salah satu upayanya dengan kita membentuk badan usaha milik petani (BUMP) yang bisa memutus mata rantai distribusi," ucapnya.
Ita menyebut, BUMP telah mulai melakukan berbagai kerjasama dengan beberapa kabupaten tetangga. Misal, Kabupaten Kendal untuk memasok telur dan Kabupaten Demak untuk memasok beras sebagai salah satu pemicu tingginya inflasi.
Ita menyampaikan, saat ini komoditas tomat bahkan juga menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi. Komoditas lain adalah beras, telur dan ayam. Pihaknya akan terus melakukan monitoring agar kenaikan kebutuhan pokok tersebut tidak menjadi pemicu inflasi di Kota Semarang.
"Kalau kemarin cabai harga naik saat ini tomat harganya tinggi sehingga kita harus bisa melakukan penanaman termasuk tomat,” tuturnya.
Melalui pengendalian inflasi, Ita berharap Kota Semarang tidak akan merasakan dampak dari adanya resesi global. Selain inflasi, Pemkot Semarang juga akan fokus pada penurunan angka kemiskinan dan angka stunting.
- PT Telkom Tawarkan Pengelolaan Satu Data Ke Pemkab Cilacap
- Bank Bapas 69 Banjir Penghargaan, Berkat Dukungan Pemkab Magelang
- SBS 2024 Kembali Bagikan 10 Ribu Paket Sembako Di Benteng Vastenberg Solo