Polda Jateng Canangkan 91 Kampung Tangguh Anti Narkoba

Polda Jawa Tengah mencanangkan 91 Kampung Tangguh Anti-Narkoba se-Jawa Tengah yang dilakukan di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Selasa (13/6).


Pencanangan Kampung Tangguh Anti Narkoba dilakukan langsung oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol.Ahmad Luthfi. 

Turut hadir dalam acara tersebut Diresnarkoba Kombes Pol Lutfi Martadian, Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjend Pol Heru Pranoto, Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, dan Anggota Komisi X DPR RI, Mujib Rohmat, serta jajaran Polda Jateng maupun Polres Kendal. 

Bupati dan Wakil Bupati Kendal, Dico M Ganinduto dan Windu Suko Basuki tampak hadir bersama Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun, Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam H, Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf Jenry Polii, Kajari Kendal Erni Veronica Maramba, Kepala BNNK Kendal, Anna Setiyawati.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan, kampung tangguh anti-narkoba merupakan wadah komunikasi, informasi, dan edukasi masyarakat terkait tentang bahaya narkoba yang selama ini harus diperangi.

"Kampung Tangguh Anti Narkoba ini merupakan wadah komunikasi, informasi, dan edukasi masyarakat terkait tentang bahaya narkoba. Kita harus nyatakan perang terhadap narkoba," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ahmad Luthfi.

Kapolda menjelaskan tujuan diresmikannya 91 kampung tangguh anti narkoba yakni sebagai media untuk penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya narkoba kepada elemen masyarakat lingkungan desa.

“Disini Polri ini sifatnya hanya sebagai media untuk menjembatani kepada kampung-kampung yang telah disiapkan oleh kepala desa maupun kepala dusun yang mana konsepnya supaya mempunyai daya tangkap, daya cegah dikampung sendiri sehingga menjadi zero narkoba,” jelasnya. 

Irjen Pol Ahmad Luthfi menerangkan, Polda Jateng beserta jajaran tidak merasa bangga untuk melakukan pendekatan hukum. Untuk itu upaya pre-emptif dan preventif terus diciptakan. 

"Kalau hari ini masih 241, minimal dua bulan ke depan kita tingkatkan sebanyak 500 kampung-kampung tangguh. Saya selalu koordinasi dengan BNN daerah maupun provinsi untuk menjembatani karena kami Polri tidak mampu untuk berdiri sendiri,” terangnya.

Menurut Kapolda, kampung tangguh anti narkoba ini selain sebagai sarana komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya narkoba, juga tujuan lainnya adalah untuk mencegah penggunaan dan penyalahgunaan narkoba. 

“Kampung Tangguh Anti Narkoba sebagai upaya untuk menekan peredaran gelap narkoba dengan melibatkan peran masyarakat secara langsung,” paparnya.

Kapolda meminta dukungan lapisan masyarakat, dalam pencanangan kampung tangguh anti narkoba, disamping itu juga dukungan untuk program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) dari BNN, karena tujuannya sama.

“Narkoba sangat merugikan dan meracuni kehidupan masyarakat terutama generasi muda penerus bangsa. Jadi harus dihentikan segera serta diberantas sampai ke akar-akarnya,” tambahnya.

Sementara, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan sangat mengapresiasi dipilihnya Kendal oleh Polda Jateng sebagai pilot project Kampung Tangguh Anti-Narkoba yang bekerja sama dengan desa. 

'Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Polda Jawa Tengah karena kabupaten Kendal telah dipilih sebagai pilot project Kampung Tangguh Anti Narkoba. Kampung Tangguh Anti Narkoba ini juga melibatkan unsur-unsur desa terkait," katanya.

Dikatakan, ada empat kampung di wilayah Kendal yang dijadikan pilot project tersebut. 

Untuk itu dirinya akan melihat hasil dari pilot project, dari upaya pre-emptifnya, kemudian akan dilakukan evaluasi dalam rangka menyiapkan anggarannya ke depan.

“Kalau empat kampung ini sudah berhasil maka ke depannya akan kita tingkatkan lagi. Tapi tentunya akan kita selektif, mana yang benar-benar rawan penyalahgunaan narkoba, dan kita akan masuk daerah itu,” pungkasnya.