Polisi Jelaskan Dugaan Kronologi Sebenarnya Kasus Penembakan Pelajar Di Semarang 

Ilustrasi Polisi Mulai Terbuka Memberikan Penjelasan Dugaan Kasus Penembakan Beberapa Pelajar Di Semarang Yang Menewaskan Satu Orang.
Ilustrasi Polisi Mulai Terbuka Memberikan Penjelasan Dugaan Kasus Penembakan Beberapa Pelajar Di Semarang Yang Menewaskan Satu Orang.

Semarang - Kasus penembakan beberapa orang pelajar, berakibat seorang dari mereka diduga pelaku gangster, meninggal dunia di Semarang, belum menemui hasil. 


Polisi masih mencari kejadian sebenarnya di dalam proses penyelidikan. Satu pelajar, GRO (17), siswa SMKN 4 Semarang, meninggal dunia terkena tembakan timah panas seorang anggota kepolisian Aipda R. 

Anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu diduga menembak beberapa orang anak-anak remaja yang diduga adalah pelaku gangster. 

Selama proses penyelidikan sampai sekarang, muncul berbagai dugaan-dugaan yang berasal dari komentar-komentar banyak pihak. Sebagian menilai, terdapat banyak hal-hal janggal dan mencurigakan dalam penyelidikan dilakukan polisi. 

Tetapi, sepertinya kebenaran fakta sebenarnya kasus ini mulai terungkap. 

Kasubdit 3 Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng, AKBP Helmy Tamaela menjelaskan, informasi yang beredar di masyarakat, masih sebatas simpang siur. Sekarang, penyidik masih mendalami bukti-bukti agar dapat mengungkap kasus sebenarnya. 

"Yang banyak dibicarakan masyarakat soal tawuran atau tidaknya anak-anak itu. Tetapi, kita masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dari berbagai bukti-bukti di lapangan. Hasil pastinya, nanti kalau penyelidikan sudah mendapatkan kepastian," jelas AKBP Helmy. 

Masyarakat banyak yang beranggapan jika melihat dari rekaman CCTV, kemungkinan anak-anak diduga gangster itu tidak melakukan tawuran. Kemudian setelah bertemu Aipda R, seperti di dalam video, terlihat dari pendapat masyarakat, anak-anak yang berkendara dengan menaiki sepeda motor seperti di hadang. 

Lalu, terlihat tembakan dari pistol anggota kepolisian itu sebanyak beberapa kali. 

Menanggapi kronologi versi masyarakat, AKBP Helmy menerangkan lagi, kejar-kejaran beberapa kendaraan yang tampak di video terjadi karena saling serang. Namun, rekaman tidak menunjukkan keseluruhan rentetan kejadian dari awal. 

Kemudian mengenai tindakan dilakukan Aipda R, Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Tengah itu menjelaskan, pihaknya sedang menyelidiki maksud dan tujuan penggunaan senjata api yang digunakan dalam melakukan tindakan tegas. 

"Kita cocokkan beberapa rekaman di penyelidikan. Kalau cuma melihat satu video saja, tidak bisa seharusnya menyimpulkan kejadiannya tidak tawuran. Kami juga masih mendalami dari penyelidikan tentang penggunaan senjata api dalam mengambil tindakan dari anggota bersangkutan," jelas AKBP Helmy lagi.