Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Program Spesialis Anestesi Undip

Dalam Penyelidikan Kumpulkan Bukti Adanya Perundungan
Polisi Masih Menyelidiki Dugaan Adanya Perundungan Dalam Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Peserta Program Pendidikan Spesialis Dokter Fakultas Kedokteran Undip. iStock
Polisi Masih Menyelidiki Dugaan Adanya Perundungan Dalam Kasus Bunuh Diri Mahasiswi Peserta Program Pendidikan Spesialis Dokter Fakultas Kedokteran Undip. iStock

Polisi belum menemukan bukti baru di dalam kasus bunuh diri mahasiswi program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip). Kasus ini menimbulkan misteri karena dibalik bunuh diri itu korban diduga mengalami depresi akibat dirundung teman-teman seprofesinya. 


Simpang siur dugaan itu diperkuat temuan bukti curahan hati korban di sebuah buku catatan harian. Korban mencurahkan, merasa tertekan dijauhi dari pergaulan di lingkungan kampus, sehingga tak tenang dalam kuliah. 

Namun, kepolisian masih melakukan penyelidikan atas dugaan itu. Hal ini dibenarkan Kapolsek Gajah Mungkur, Kompol Agus Hartono. Pihaknya belum menemukan bukti dugaan sehingga akan melakukan penyelidikan. 

"Masih kita selidiki. 'Kan tidak ada bukti dari korban langsung sehingga harus dengan penyelidikan," kata Kompol Agus.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan, pihaknya juga akan memproses penyidikan setelah mendapatkan keterangan dari beberapa pihak. Termasuk dalam penyelidikan, kepolisian menunggu hasil identifikasi forensik jenazah korban di rumah sakit. 

"Kami belum dapat menyimpulkan benar atau tidak ada unsur perundungan. Pihak-pihak terkait akan kami libatkan, mungkin penyidikan juga masuk ke kampus untuk mendapatkan informasi dari orang-orang dekat korban. Tetapi, kita menunggu hasil forensik dari rumah sakit agar bisa spesifik menyelidiki motif bunuh diri dilakukan," jelas Kompol Andika.