Jajaran Polres Demak menggelar shalat gaib untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah di Masjid Uswatun Hasanah Mapolres Demak.
- Arus Mudik Mulai Padat, Polda Jateng Belum Berlakukan One Way
- Dua Tahun Tertunda, 717 Calon Haji Batang Berangkat Tahun Ini
- Dua Perumahan di Lahan Hijau Kawasan Ngaliyan Terindikasi Belum Miliki Izin
Baca Juga
Shalat ghaib yang dipimpin oleh KH. Asyiq Mukodas tersebut sebagai bentuk belasungkawa yang ditujukan kepada lebih dari 1000 jiwa yang sudah ditemukan tewas atas musibah gempa dan tsunami tersebut.
Kapolres Demak, AKBP Maesa Soegriwo. SIK mengatakan, dirinya serta segenap jajaran Polres Demak menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah atas musibah yang melanda Palu dan Donggala.
"Semoga amal dan ibadah saudara kita yang menjadi korban musibah gempa dan tsunami tersebut diterima di sisi Allah dan meninggalnya pun dalam keadaan husnul khotimah serta kepada korban yang selamat agar diberi ketabahan dalam menghadapi musibah ini," kata AKBP Maesa, Rabu (3/10).
Maesa mengaku, pelaksanaan shalat gaib juga merupakan kewajiban umat Islam untuk mendoakan dan menyalatkan jenazah yang tidak diketahui keberadaannya.
"Kita berduka, Indonesia berduka, sebagai saudara sebangsa dan setanah air, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk mendoakan saudara kita yang ditimpa musibah," jelasnya.
Tidak saja shalat ghaib, Polres Demak juga menggelar doa untuk pemilu 2019 serta menggalang dana dari personil untuk disalurkan kepada para korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang membutuhkan bantuan.
Lebih jauh Maesa menjelaskan, dalam musibah itu, sedikitnya ada tujuh anggota kepolisian yang ikut tewas. Ke tujuh personil tersebut sedang menjalankan tugas di lapangan.
"Hasil donasi yang terkumpul dari penggalangan dana sebesar 65 juta rupiah. Semoga bantuan dari kami dapat meringankan beban korban dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, serta kesabaran dan kebesaran hati terkait musibah ini," pungkasnya.
- Masyarakat Karanganyar Diminta Waspada Bencana
- Membincang Tuhan dalam SangR’s Menjemput Sahur #3
- Kecelakaan Kereta Kulon Progo, KAI Commuter Batalkan Perjalanan Premeks Relasi Yogyakarta-Kutoarjo