Sebanyak 2.763 atlet dan official mengikuti Pekan Olahraga dan Seni Maarif (Porsema) tingkat Kab Kendal untuk seluruh jenjang pendidikan MI, MTs/SMP dan MA/SMA/SMK, Kamis(24/1).
- Terjang Larangan Jalan, Kendaraan Besar di Grobogan Ditilang
- PWI Pusat Fokus Terhadap Peningkatan Kapasitas Wartawan
- Ratusan Warga Desa Pesantren Wanayasa Tutup Ramadhan dengan Aksi Donor Darah Masal
Baca Juga
Pembukaan Porsema ke 11 ini dibuka oleh Ketua LP Maarif Pusat, Arifin Junaedi, yang disaksikan Bupati Kendal, Mirna Annisa, Wakil Bupati, Dandim 0715 Kendal, Forkompimda Kendal dan pengurus LP Maarif NU.
Porsema digelar mulai tanggal 24-26 Januari 2019 dengan mempertandingkan 22 cabang lomba terdiri dari sembilan cabang olahraga dan 13 cabang seni.
Ketua Panitia Porsema LP Maarif Kab Kendal, Suciptono mengatakan, Porsema ke11 ini memperebutkan 75 kejuaraan yang terdiri dari 19 kejuaraan untuk jenjang pendidikan MI, 28 kejuaraan untuk jenjang MTs/SMP dan 28 kejuaraan untuk jenjang MA/SMA/SMK.
Kegiatan Porsema ini juga untuk seleksi peserta yang akan mewakili LP Maarif Kab Kendal pada Porsema tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 yang akan digelar di Temangung.
"Untuk tingkat SMA/SMK/MA dan SMP/MTs ini mewakili sekolah atau madrasah, sedangkan yang MI ini mewakili kecamatan masing-masing yang sudah diseleksi di kecamatan masing-masing," katanya.
Ciptono menjelaskan, peserta Porsema bukan dari siswa kelas 6, 9 dan 12, karena setelah ini akan dilanjutkan pada Porsema tingkat provinsi dan diteruskan Porsema tingkat nasional.
Beberapa cabang yang menjadi andalan di antaranya bola voli, kaligrafi, karaoke Qasidah yang pada Porsema lalu meraih juara pertama tingkat Jateng.
"Pada Porsema tingkat nasional tahun lalu, Jawa Tengah sebagai juara umum dan dari Kendal ada yang berhasil meraih juara 3 untuk cabang MTQ putri dari MTs NU 06 Pegandon," jelasnya.
Sementara itu, Ketua LP Maarif Kab Kendal, Ibnu Darmawan mengatakan, Porsema merupakan bagian dari proses pembelajaran.
Pada Kurikulum 2013 lebih banyak mmenuntut pendidikan karakter yang menuntut untuk proses belajarnya tidak hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Porsema merupakan proses belajar di luar kelas yang lebih banyak untuk mengembangkan nilai-nilai karakter anak, jiwa sportivitas, jiwa disiplin, tertib dan untuk memiliki daya saing yang tinggi.
"Di era global ini lebih banyak diharapkan anak-anak yang mempunyai kemandirian, tingkat kompetensi yang tinggi, mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang sekarang sudah banyak yang masuk ke Indonesia. NU membangun generasi muda melalui pembangunan karakter anak-anak NU melalui kegiatan Porsema," ujarnya.
- 500.000 Bibit Ikan Patin Ditebar di Waduk Gajahmungkur Wonogiri
- Penuhi Pakan Satwa, TSTJ Open Donasi Dengan Menjual T-Shirt
- Polres Semarang Gelar Latihan Peningkatan Pelayanan Publik