Penemuan Prasasti Watu Lawang di kawasan Desa Tajuk, Kabupaten Semarang mengundang banyak perhatian.
- Tahun Ini Dugderan Dilakukan Secara Terbatas
- Libatkan Ormas Islam, 47 Peserta Andil Di Pawai Taaruf 1 Muharram 1447 H/2024 M
- Sanggar Greget Semarang Gelar Pertunjukkan “Tanda Tresno”
Baca Juga
Peneliti Jawa Kuno dari Sraddha Institute, Rendra Agusta yang telah meneliti prasasti tersebut menilai prasasti itu merupakan salah satu bukti kuat perkembangan sastra ajar di kawasan Merapi-Merbabu.
Menurutnya, penemuan prasasti ini bukan yang pertama ditemukan di lereng Gunung Merbabu. Sebelumnya, dalam berita penelitian Arkeologi No. 37 tahun 1986, ditemukan prasasti di desa Tajuk yang berangka 1269 Saka.
Selain itu, nama Lembah Tajuk ini juga disebut dalam naskah-naskah Merapi-Merbabu. Setidaknya ada dua naskah yang dituliskan di lembah Tajuk.
Pertama Lontar bernomor L 134 I (4) yang berjudul Suluk Asmara. Kedua lontar dengan nomor L 206 II (2) berisi cerita gattokaca (bima suta) dan nasehat Sugriwa.
"Kedua naskah ini saat ini menjadi koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia," terangnya, Senin (2/12).
Berdasarkan kedua naskah dan penemuan prasasti tersebut, Rendra berpendapat hal ini memungkinkan bahwa desa Tajuk memiliki rekam jejak yang panjang terkait sastra Ajar pada akhir Majapahit sampai era Kraton Kartasura.
Lebih jauh, Rendra menilai perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai relasi prasasti dan naskah-naskah Merapi-Merbabu.
"Dalam hal ini tentunya perlu melibatkan kajian bersama terkait dinas terkait," tegas dia.
Menurut Rendra, dalam prasasti dituliskan angka tahun dengan huruf Jawa Kuno bergaya khas Merapi-Merbabu. Tahun yang disebutkan dalam prasasti tersebut adalah tahun 1353 Saka.
"Awalnya, inskripsi angka tahun terbaca 1343. Namun setelah diteliti lebih jauh terlihat ada bagian angka yang kemarin tidak kelihatan karena sangat tipis. Sehingga akhirnya terbaca angka 1353," pungkas dia.
- Seni Budaya di Salatiga Diharapkan Dibentuk Serius
- Ratusan Koleksi Manuskrip Dan Buku Dipamerkan Di Graha Wisata Niaga Solo
- 20 Tahun Jadi Tradisi, Obor Comal Estafet 2024 Pukau Rizal Bawazier