Ledakan dan tembakan meletus di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya, tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan 'operasi khusus'.
- Dampak Putusan Presiden Trump Terhadap Pembekuan Bantuan Amerika
- Usia Gulingkan Imran Khan, PM Pakistan Baru Siap Dipilih
- Para Pakar Lebih Khawatir dengan Varian Lambda
Baca Juga
Putin mengatakan dalam pidatonya tepat sebelum pukul 06:00 pada hari Kamis (24/2) di Moskow, bahwa dia meluncurkan 'operasi militer khusus' tetapi tidak berniat menduduki negara itu, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Banyak pihak yang mengatakan Rusia isi telah mulai menginvasi Ukraina. Upaya "demiliterisasi" menunjukkan langkah yang bisa menandakan dimulainya pertempuran sengit antara kedua negara.
Laporan dari kantor berita Barat pada Kamis dini hari mengatakan bahwa beberapa kota diserang dan pasukan darat memasuki Ukraina dari berbagai posisi dari arah Rusia dan Belarus.
Video langsung dari CNN menunjukkan ledakan di beberapa bagian ibu kota, Kiev. Ledakannya bahwa terdengar jelas, Interfax dalam laporannya mengatakan, tembakan juga terdengar di dekat bandara utama Boryspil di ibukota Ukraina, Kiev, tak lama setelah Rusia mengumumkan operasi tersebut.
Akses ke Laut Hitam dan Laut Azov terputus.
Belum ada laporan mengenai korban luka atau tewas. Semua orang bergegas menyelamatkan diri saat kota-kota mulai dibombardir, seperti yang disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Ukraina dalam cuitannya bahwa invasi skala penuh yang selama ini dikhawatirkan telah dimulai.
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak sekarang," Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.
Dalam pidato yang disiarkan secara nasional pada 24 Januari, Putin berusaha untuk membenarkan operasi ofensif dengan mengklaim bahwa ia harus menghentikan Ukraina untuk memperoleh senjata nuklir.
Putin dengan tegas meminta anggota tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang ke keluarga mereka.
- Masyarakat Indonesia Kirim Donasi untuk Brunei Darussalam
- Ini Alasan Korea Utara Tingkatkan Kapasitas Militer Menurut Pengamat Indonesia
- Selamat ! Empat Pelajar Indonesia Sabet 8 Medali IESO Beijing 2024, Satu Siswa Ternyata dari SMAN 1 Kudus