Progress proyek Revitalisasi Pembangunan Terminal Tipe A Tingkir Salatiga saat ini baru mencapai 27 persen.
- Alumni Akpol 1993 Batlyon Pesat Gatra Bagikan 2.000 Paket Sembako di Jateng
- RSUD Wongsonegoro Bagikan 650 Paket Sembako
- Lani Dwi Rejeki, Pj Bupati Batang yang Raih Penghargaan Kinerja Terbaik Tingkat Nasional
Baca Juga
Bahkan, PT. Mitra Pembangunan Kalbar selaku pelaksana proyek pembangunan Peningkatan Revitalisasi Terminal Tipe A mengalami 'kehilangan' waktu dua bulan.
Hal ini disampaikan Project Manager PT. Mitra Pembangunan Kalbar Johan Awaludin kepada wartawan, Jumat (1/7).
Johan mengungkapkan mengapa sampai pihaknya 'kehilangan' waktu dua bulan dari jadwal yang seharusnya dimulai bekerja.
"Semua karena kondisi, sejak dimulai tanda-tangan tanggal 27 Februari 2022 dan baru bekerja akhir Maret 2022 karena permintaan 'warga' internal Terminal Tingkir Salatiga agar pelaksanaan proyek dimulai setelah lebaran," ungkap Johan.
Seperti diketahui, tanda-tangan kontrak diluncurkan Kementerian Perhubungan Satuan Kerja Direktorat Prasarana Transportasi Jalan Jenis Pengadaan Pekerjaan Konstruksi sebelum lebaran yakni bulan Mei 2022.
Dan saat itu, 'warga' Terminal Tingkir Salatiga diantaranya pelaku usaha dan agen PO Bus AKAP juga meminta agar mereka bisa memanfaatkan waktu menjelang dan hari Hari Raya Idul Fitri 'mendulang' rejeki.
Dimana, akhir Oktober 2022 sesuai kontrak proyek tuntas. Dengan adanya 'adendum' hingga Desember 2022, proyek dengan pagu anggaran Rp 33 miliar serta nilai proyek Rp 27 miliar diperkirakan tuntas.
"Atas dasar kemanusiaan, kami menyadari kondisi saudara-saudara warga Terminal Tingkir yang sebelumnya menempati ruko-ruko sekeliling terminal untuk tetap buka dan menunggu sampai lebaran usai. Sehingga, ada dua bulan waktu kami terbuang," ungkapnya.
Proyek sendiri mulai aktif pada tanggal 17 Mei 2022 diawali dengan pengecoran.
"Kalau ditanya progress pembangunan 27 persen. Tapi Insya Allah kami optimis bisa selesai tepat waktu," tegas Johan.
Proyek menggunakan anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu telah menambah pekerja dengan merangkul masyarakat sekitar Terminal Tingkir Tipe A Tingkir, Salatiga. Sehingga, total pekerja saat ini mencapai 155 orang.
Disinggung soal kelanjutan kasus kecelakaan kerja hingga meninggalnya seorang pekerja asal Magelsy, Johan memastikan jika PT. Mitra Pembangunan Kalbar benar-benar memperihatinkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Sejumlah orang di lingkungan proyek juga telah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian.
"Kami serius dengan K3. Namun dengan peristiwa beberapa waktu lalu memang membuat kami terpukul. Yang pasti, kami juga memenuhi tanggungjawab kami kepada pihak keluarga almarhum Rosadi (56) warga Grabag Kabupaten Magelang," terangnya.
Salah satu bentuk tanggung jawab pelaksana proyek terhadap keluarga almarhum selain Asuransi Kerja yakni 'mengupayakan' memasukkan anak laki-laki almarhum mengikuti tes bekerja di Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah X Prov. Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta ( BPTD Wil. X Prov. Jateng Dan D.I.Yogyakarta) serta Dirjen Perhubungan RI.
"Kami berdoa semoga anak almarhum bisa diterima," imbuhnya.
- Bagi-Bagi Sembako Untuk Para Janda Hingga Dhuafa, WOM Finance Kajen Fokus pada Inklusivitas
- Yakin Turun Level, Walikota Semarang tetap Ingatkan Prokes pada Warga
- 600 Relawan Pemulasaran Jenazah Mendapat Bantuan Sembako dari Pemkot Semarang