Proyek Ducting Banyak Dikeluhkan Warga, Ini Kata Kontraktor

Proyek pembangunan kabel bawah tanah atau ducting untuk tahap pertama hingga saat ini memang belum selesai. Hal ini lantas membuat banyak masyarakat pengguna jalan mengeluhkan karena jalan yang dilewati tidak rata dan menjadi tidak nyaman dalam berkendara.


Proyek yang dikerjakan oleh PT. Bhumi Pandanaran Sejahtera dan PT. Moratelindo ini masih banyak ditemukan bekas galon yang ambles atau bahkan penutup lubang yang bergelombang. Hal ini jelas membahayakan pemgguna jalan raya.

"Saat ini kami sedang menggarap delapan ruas jalan dengan panjang 29 kilometer. Kita juga akan review pekerjaan apa masih kurang dan keluhkan masyarakat akan kami perbaiki," kata Projects Manager PT. Moratelindo, Andreas Suradi Praja, Kamis (10/2).

Masih banyaknya pekerjaan yang kurang maksimal dikatakan Andreas karena proyek ini baru pertama kali dilakukan di Kota Semarang. Proyek ini nantinya akan menjadi pembelajaran dalam pembangunan proyek ducting berikutnya. Tahap yang pertama ini, Andreas mengaku progresnya sudah 95 persen.

"Misalnya ada pipa PDAM yang kena lalu pecah, harus kita tangani dulu. Lalu ada kontur tanah yang berbeda seperti bebatuan, ketika dilakukan perbaikan pasti akan mengalami penurunan permukaan aspal," jelasnya.

Pada tahap pertama ini, pembanguanan ducting dilakukan di jalan sepanjang 29 kilometer atau 8 ruas jalan. Saat ini, akunya, hanya tinggal proses finishing saja, seperti penambalan aspal yang turun dengan aspal halus seperti yang dilakukan di Jl. Pahlawan, Bunderan Simpang Lima, sebagian Jl. Gakahmada dan Jl. Pandanaran.

"Ada beberapa ruas jalan yang belum, misalnya di Imam Bobok, MT. Haryono akan kita timpa dengan aspal halus. Termasuk memasang main hole atau cover yang dibuat satu bagian, tidak lagi dua bagian agar tidak ada patahan dan lebih kokoh," pungkasnya.