Sejumlah 60 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengajukan relaksasi kredit pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bapera Batang.
- Manulife Indonesia Sediakan Asuransi Jiwa bagi Pengidap HIV Positif
- Bakal Diterapkan di Seluruh Indonesia, Puan Maharani Mau Contoh Subsidi Langsung Kedelai di Salatiga
- Plt Wali Kota Semarang Terus Berupaya Menahan Inflasi
Baca Juga
Komisaris Utama BPR Bapera, Subiyanto mengatakan puluhan umkm itu terdampak Covid-19.
Relaksasi kredit berlaku mulai bulan April hingga Juni.
"Ada yang mengajukan penjadwalan ulang, hingga potongan bunga," katanya usai RUPS Luar biasa dan Pelantikan Direktur Utama Bapera, Kamis (4/6).
Ia mengatakan, relaksasi itu berpengaruh pada pendapatan bank milik pemkab Batang itu.
Subiyanto menyebut kehilangan pendapatan hingga Rp 65 juta per bulan.
Di sisi lain, Bupati Batang Wihaji berharap dirut baru Bapera bisa membenahi kinerja lembaga milik pemerintah daerah itu.
Ia meminta Bapera juga memyiapkan inovasi di era new normal.
"Saya minta perbaikan dari mulai hal yang paling sederhana, artinya yang lebih (rumit) pun harus diperbaiki," katanya.
Direktur Utama Bapera, Aji Setiabudi memgatakan segera menyusun bisnis plan dalam waktu dekat.
Ia mengatakan akan memetakan persoalan serta menyusun rencana pengembangan Bapera.
- Penjualan Terios Ditargetkan Meningkat 20 Persen di Jateng
- Smartfren Siap Hadapi Trafik Internet Saat Pergantian Tahun
- KAI Pangkas Waktu Tempuh Perjalanan Beberapa Kereta Jarak Jauh