Purbalingga Raih Dua Kejuaraan Duta Genre Tingkat Jateng

Kabupaten Purbalingga kembali meraih kejuaraan dalam ajang Duta Generasi Berencana (Genre) tingkat Jawa Tengah untuk tahun 2018. Kejuaraan yang berlangsung di Semarang dikuti oleh 35 Kabupaten/Kota semua Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 5-6 September 2018.


Kasi Kesejahteraan Keluarga pada Dinsosdalduk KB P3A Puji Sri Rahayu saat ditemui diruang kerjanya, Jum'at (7/9), mengatakan sangat bersyukur atas prestasi yang dicapai Duta Genre Purbalingga Tahun 2018. 

Purbalingga meraih dua kejuaraan yakni juara 3 duta genre jalur masyarakat putri  dan juara duta berbakat putra jalur masyarakat. Widyaning Dara Utami untuk juara 3 duta genre jalur masyarakat tingkat Provinsi Jateng, dan Trisna Yulianto juara duta genre berbakat jalur masyarakat tingkat Provinsi Jateng," katanya, Sabtu (8/9).

Puji menambahkan kejuaraan Duta Genre dikikuti oleh seluruh kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah, termasuk Purbalingga setiap tahunnya mengirimkan dua pasang duta genre yakni perwakilan masyarakat dan dari jalur pendidikan. Dengan adanya ajang pemilihan Duta Genre kita berharap informasi program genre sampai ke para remaja. Inti pada program yakni kalangan remaja agar bisa menghindari Triad Kesehatan Reproduksi Remaja yaitu pernikahan dini, pergaulan bebas dan penyalanggunaan narkoba.

"Kedepan diharapkan generasi muda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa menjauh generasi yang berkualitas, generasi emas di mas yang akan datang," ujarnya.

Puji juga menambahkan icon remaja berencana harus mempunyai pandangan yang luas terkait dengan memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya. Menyebarkan gerakan tidak melakukan  pernikahan dini pada teman sebaya serta diharapkan menjadi idola remaja dilingkungannya karena sikap dan pola pikir yang baik.

Sedangkan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jateng, Wagino mengatakan ajang  lomba duta genre tingkat Provinsi Jateng memberikan kesempatan kepada para remaja untuk ikut berpatisipasi didalam program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Program tersebut merupakan dasar pembangunan yang berbasis keluarga menjadikan keluarga sebagai sasaran utama. 

Keluarga menurut Wagino merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungannya.

"Pembangunan dari keluarga merupakan anatisipasi pemerintah dalam mempersiapkan bonus demografi dimasa yg akan datang. Diharapkan dengan pembangunan diawali dari keluarga bisa menumbuhkan menjadi generasi berkualitas, berkarakter dan berkepribadian luhur," ujarnya.