Puskesmas berperan serta untuk memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat bahaya covid-19.
- Angka Kematian Ibu Tidak Melebihi 12 Kasus di Tahun 2022
- Baru 30 Persen Warga Difabel di Salatiga Terakomodir Vaksinasi
- Bank Indonesia Jawa Tengah Dukung Percepatan Vaksinasi Booster
Baca Juga
Kepala Puskesmas Kebakkramat 2, Patria Bayu Murdi sebut, semua lapisan masyarakat harus proaktif memerangi penyebaran covid-19.
"Peran aktif masyarakat inilah yang sangat membantu kami pihak Puskesmas," jelasnya kepada RMOLJateng, Rabu (8/4) siang.
Salah satunya dengan mewajibkan pasien yang berada di area puskesmas menggunakan masker. Pihaknya meminjamkan pada pasien yang datang masker kain untuk digunakan selama proses pengobatan.
"Masuk pakai masker kain yang kita siapkan. Selesai pemeriksaan dan pengambilan obat, masker dilepas dan diletakkan di wadah. Nanti akan kita cuci dengan air panas dan deterjen atau klorin, kita setrika, virus dan bakteri akan hilang dan bisa digunakan lagi untuk masyarakat yang lain," paparnya.
Pihaknya juga melibatkan seluruh bidan desa yang dalam wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat 2 agar bisa memantau kehadiran para pemudik.
Sebelum melakukan isolasi mandiri ada form yaitu pedoman diambil dari kementrian kesehatan. Ada surat pernyataan sanggup melakukan isolasi di rumah selama 14 hari.
"Kita juga pakai jejaring dengan bidan desa setempat, minta dibuat grup WhatApp bagi siapa pendatang yang baru datang agar data dan di masukkan dalam grup. Jika nanti ada keluhan dan sakit, bisa disampaikan ke grup WA, nanti tim medis akan datang ke rumah," pungkasnya.
- Antisipasi DBD, PMI Disinfektan Dan Pengurasan Sumur Serta Air Bersih Warga Purwodadi
- Pemkot Semarang Luncurkan Si Bening Guna Tekan Angka Stunting
- Ribuan Calon Anggota KPPS di Salatiga Jalanin Tes Kesehatan