Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah Kembali melepasliarkan sebanyak 206 tukik (anak penyu) kembali ke habitatnya.
- Buat ATM Beras, Kapolres Pemalang Bantu Pedagang Yang Patuh PPKM Darurat
- Satpol PP Kendal Tertibkan Para Pedagang Pasar Longopan
- Lapas Di Jawa Tengah Disasar Jadi Kantong Donor Plasma Konvalesen
Baca Juga
Pelepasliaran tersebut merupakan kegiatan yang secara rutin dilakukan oleh Pertamina dengan Kelompok konservasi Nagaraja di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Darmanto mengungkapkan, penyu Lekang merupakan salah satu satwa dilindungi di Indonesia sehingga pelepasliaran tukik penyu lekang ke habitatnya diharapkan bisa melestarikan populasi penyu di alam.
"Sebagai satwa perairan bermigrasi, Penyu akan kembali ke darat untuk bertelur. Oleh karena itu, kita perlu menjaga habitat-habitat tempat bertelur yang disukai penyu. Tidak membuang sampah ke laut, jangan memakan telur penyu merupakan upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestariannya," kata Darmanto dalam rilisnya, Selasa (31/8).
Program konservasi penyu di Pantai Sodong Cilacap, bermula ketika Jumawan selaku Ketua Kelompok Konservasi Nagaraja melihat kegiatan perburuan telur penyu di masyarakat.
Berawal dari permasalahan tersebut ia bersama Pertamina mulai menyusun program pada tahun 2019 dan mulai melakukan edukasi kepada masyarakat. Hingga saat ini Kelompok Nagaraja beranggotakan sebanyak 20 orang yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat sekitar.
"Kami secara intensif melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar pantai, jika menemukan telur penyu untuk dapat diserahkan kepada kami. Awalnya cukup sulit, namun setelah infrastruktur konservasi terbangun dan masyarakat melihat serta terlibat langsung dalam kegiatan konservasi, kesadaran mereka mulai tumbuh. Saat ini warga sangat antusias untuk bekerja sama bahkan bergabung dengan kelompok kami," jelas Ketua Kelompok Konservasi Nagaraja, Jumawan.
Jumawan menambahkan, ketika program ini berjalan, Pertamina selalu hadir dan berperan aktif untuk meningkatkan program konservasi ini. Mulai dari infrastruktur hingga strategi konservasi kedepannya.
"Sebelum adanya Pertamina masuk kesini, saya mengambil air laut, prosesnya hampir satu KM. Beban dari kelompok sangat berat, setelah datangnya Pertamina alhamdulillah lebih mudah dengan lokasi konservasi yang dekat dengan tepi pantai. Kami ucapkan terima kasih karena kegiatan kami sangat terbantu dari Pertamina," tambah Jumawan.
Program konservasi penyu ini merupakan bentuk kolaborasi antara unit-unit operasi Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah yaitu Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Lomanis dan Integrated Terminal Cilacap, serta bekerja sama dengan Kelompok Konservasi Nagaraja. Adapun jenis penyu yang dikonservasi melalui program ini adalah spesies penyu lekang (Lepidochelys Olivacea).