Ray Rangkuti: Kalau Pak SBY Saja Takut, Bagaimana Publik Mau Melapor?

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti percaya kalau Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki bukti kuat terkait adanya oknum aparat di Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, dan TNI yang tidak netral dalam Pilkada serentak 2018 ini.


"Orang seperti Pak SBY tidak mungkin punya data yang tidak kuat. Beliau pasti ada datanya dan sebaiknya lebih bagus kalau dia langsung ke aparat penegak hukum," tegasnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Ray menilai sosok sekaliber SBY semestinya tak hanya mengeluarkan statement, namun harus memberikan contoh bagi publik untuk berani melaporkan dugaan pelanggaran Pemilu. Meskipun dikatakan SBY bisa saja nanti lembaga-lembaga itu mengesampingkan pelaporan tersebut.

"Kalau orang seperti Pak SBY saja takut berhadapan dengan aparat hukum, bagaimana kita mendorong publik untuk melaporkan semua pelanggaran," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (25/7).

Menurut Ray jika SBY tidak melaporkan dugaannya dan hanya berpolemik di ruang publik maka akan merugikan dirinya sendiri. Sebab masyarakat sudah bisa membaca sikap dan perilaku politik SBY yang tidak berubah-berubah. SBY, sambung Ray selalu menempatkan diri sebagai yang terzalimi dengan tujuan sebenarnya untuk mendongkrak suara dari pasangan yang didukung.

Karenanya, Ray mengimbau SBY untuk melaporkan dugaan ketidaknetralan aparat itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ataupun ke masing-masing korps aparat bersangkutan.

"Setiap mendekati pemilu, atau pilkada, dimana dia (SBY) merasa terlibat di dalamnya, polanya selalu membuat pernyataan yang seolah-olah beliau sedang terzalimi. Dengan tentu saja mendramatisasi sesuatu yang sebetulnya tidak perlu sejauh itu dramatisasinya. Makanya lebih bagus kalau dia langsung ke aparat penegak hukum," ujarnya.