Resmob Polrestabes Temukan Bukti dan Saksi Baru Pembunuhan di Ngaliyan

Kasus pembunuhan terhadap Andik Kurniawan (25) warga Kwaron I Bangetayu Kulon, Genuk dan menetap di daerah Randugarut  kota Semarang pada Minggu (28/6) di Jalan Beringin Raya, Ngaliyan memulai babak baru.


Petugas unit Resmob Polrestabes Semarang berhasil menemukan bukti dan saksi baru. Saat ini pelaku yang sudah diketahui sebagai kelompok "perompak original" ini masih dalam pengejaran.

Kanit Resmob Polrestabes Semarang Iptu Reza Arif Hadafi yang memimpin olah TKP pada penemuan barang bukti dan saksi baru menegaskan pada hari ini sengaja mendatangi sebuah rumah kontrakan tempat awal terjadinya awal pembunuhan Andik.

"Pelaku terindikasi merupakan kelompok yang menamai genknya sebagai 'perompak original'. Hal ini teridentifikasi juga melalui rekaman CCTV di Indomaret tak jauh dari lokasi awal. Korban sempat dipukul dan jatuh," ungkap Iptu Reza yang didampingi Kanit Resmob Aiptu Janadi, Jum'at (21/) sore.

Terlihat saat olah TKP ini dilakukan oleh Unit Inafis Polrestabes Semarang dengan dijaga ketat oleh anggota Resmob Polrestabes Semarang dan Polsek Ngaliyan. Olah TKP pertama digelar di sebuah ruko kecil tempat pembuatan tato milik milik Benny.

"Dugaan sementara hasil penyelidikan kami ada enam orang (pelaku). Tersangka pengelola tato dan temannya. Yang jelas korban dan tersangka saling kenal," pungkasnya.

Seperti diberitakan oleh RMOLJateng sebelumnya peristiwa pengeroyokan ini terjadi, Sabtu (27/6) sekitar pukul 20.00. Lokasi kejadian berada di sebuah bangunan tempat tato badan berlokasi di Jalan Beringin Raya, Kecamatan Ngaliyan. Awal mula peristiwa ini saat korban berada di tempat tersebut mengajak rekannya, Aditya dan bertemu dengan Beni.

Kemudian setelah bertemu dengan Beni, korban langsung terlibat percekcokan hingga berujung pengeroyokan dan pembacokan. Di tempat tersebut, korban sempat dibacok dan mengalami luka bagian perut. Selanjutnya, korban melarikan diri hingga berada di Indomaret Jalan Beringin Raya, kurang lebih berjarak 50 meter dari lokasi tempat Tato.

Andik sempat dirawat di Rumah Sakit Permata Medika Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, Minggu (28/6) sekitar pukul 02.00 sebelum akhirnya meninggal dunia. Korban mengalami luka di bagian perut, hingga ususnya menyembul keluar. Selain itu, juga mengalami luka robek di bagian rusuk sebelah kiri.