Presiden Joko Widodo harus segera memberhentikan Rini Soemarno dari jabatan Menteri BUMN.
- Pilkada Salatiga Mulai Menarik: Muncul Nama Tak Diperhitungkan Pada Pilwalkot 2024
- Anak Buah Prabowo Komitmen Siap Menangkan Luthfi-Yasin
- Pendaftar Penjaringan Bacalon Wali Kota dan Wakil Walikota Solo Makin Bertambah, Salah Satunya Perempuan
Baca Juga
Selain rekaman percakapan dengan Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, Rini juga menjadi sorotan karena ulahnya menggonta-ganti Direksi BUMN.
Begitu dikatakan pengamat pasar modal, Adler Haymans Manurung dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Selasa (1/5).
Selama memimpin BUMN, menurut dia, tak ada prestasi yang menonjol oleh Rini. Sebaliknya, banyak kebijakan Rini sebagai yang justru kontraproduktif bagi kemajuan perusahaan plat merah.
"Tidak ada yang cemerlang selama kepemimpinannya," kata Adler dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL
"Pergantian direksi secara cepat tidak membuat BUMN makin baik, sebaiknya pergantian dengan alasan yang jelas," katanya.
Rini Soemarno, lanjut Adler, akan menjadi beban politik Presiden Jokowi. Apalagi, Jokowi ingin maju kembali sebagai petahana di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Sebaiknya Presiden mengevaluasi keberadaan Rini di kabinet," tandasnya.
- Sah, Gerindra Kabupaten Magelang Dukung Mas Dar Jadi Gubernur Jateng!
- Banyak Sekolah Swasta Bubar, Pemerintahan Jokowi Terkesan Masa Bodo
- Jelang Pilkada Serentak, KPU Solo Siapkan Tiga TPS Khusus