Budayawan Romo Frans Magnis Suseno bangga perbedaan
yang ada di Indonesia.
- BPCB Tetapkan Pemilik Tanah Jadi Tersangka Perusakan Tembok Bekas Keraton Kartasura
- Punokawan & Moralitas Manusia
- Saat Jateng Bersholawat, Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf Ajak Muslim Wujudkan Pilkada Damai
Baca Juga
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, perbedaan itu menciptakan kerukunan dan perdamaian antar satu dengan yang lain.
Bahkan, sampai bangsa lain bilang kalau Indonesia negara yang tidak masuk akal.
Hal itu disampaikan Romo Magnis dalam Dialog Peradaban Lintas Agama di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (13/10).
"Barangkali menjadi suatu alasan yang oleh negara-negara lain disebut negara yang tidak masuk akal karena dari Sumatera sampai Papua itu jauh kok bisa menyatu nyata dan bisa mendengarkan satu sama lain, menyatu antar suku budaya," ujarnya.
Karena itu, Romo Magnis mengatakan Indonesia sejak dahulu hingga kini terkenal dan diakui oleh dunia dengan masyarakat yang hidup dalam perbedaan dengan damai.
Hal ini pun bisa dilihat ketika ada umat Katolik yang menyelenggarakan ibadat di tengah lingkungan yang mayoritas muslim. Bahkan masyarakat sekitar ikut membantu umat Katolik.
"Umat saya umat Katolik itu kecil ternyata bisa hidup, bisa berkomunikasi beribadat, tanpa kesulitan apapun. Kalau ada sesuatu merasa didukung oleh saudara-saudara muslim yang banyak di sekitar umat. Ini suatu pengalaman yang bagus," ujar Romo Magnis.
Dengan
begitu pengalaman yang baik dan berjalan selama ini mampu dijadikan
modal besar bagi Indonesia dalam menghadapi perbedaan.
- Syawalan Mangkunegaran Merajut Silaturahmi, Melestarikan Tradisi
- Lopis Raksasa Setinggi 2 Meter Meriahkan Tradisi Syawalan Di Pekalongan
- ‘Celoteh Sastra’, Merawat Budaya, Menghidupkan Kata