Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Salatiga tahun 2023-2026 akan menjadi guide (pedoman) untuk penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah selanjutnya.
- Pengelolaan Daerah Setengah Hati, Program Transportasi Umum di Kota Besar Belum Memuaskan
- Terapkan E-Retribusi di Pasar Batang, Pemkab Batang Targetkan PAD Rp 4,5 miliar
- Pemkot Semarang Tidak Fasilitasi Vaksin dan Antigen Pada Peserta CPNS
Baca Juga
"Tentunya, diselaraskan dengan target indikator makro dan program prioritas nasional yang sesuai dengan RPJMN tahun 2020-2024," kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto, SE., MM saat membuka forum konsultasi publik rancangan Rencana Pembangunan Daerah Kota Salatiga Tahun 2023-2026 di Ruang Kaloka Gedung Setda, Jumat (25/02).
Ia menjelaskan, sesuaikan dengan sasaran pokok dan arah kebijakan RPJPD Provinsi dan Kota Salatiga tahun 2005-2025 dan evaluasi capaian indikator kinerja daerah RPJMD Kota Tahun 2017-2022 dengan isu strategis yang berkembang.
Hal tersebut penting karena akan menjadi pedoman bagi seluruh stakeholder baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat dalam membangun kesepahaman, kesepakan dan komitmen bersama.
Sehingga, ia mengingatkan agar Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Salatiga tahun 2023-2026 bisa dilaksanakan secara berkesinambungan.
"Agar program kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan, meskipun dalam perjalanannya harus menghadapi berbagai permasalahan dan pandemi covid-19," ungkapnya.
Sehingga, lanjut dia, semua pihak menuntut penyesuaian-penyesuaian baik program dan kebijakan. Namun, berkat sinergi dan partisipati dari seluruh komponen masyarakat.
"Alhamdullah kita mampu melewati dan bangkit serta pelan-pelan pulih kembali," imbuhnya.
Wali Kota meminta, misal dalam membangun sebuah bangunan, kadang masih ditemui adanya bahan semen yang tidak rapi di bangunan tersebut. Sebenarnya hal tersebut tidak melanggar, namun estetikanya jadi berkurang.
Untuk itu, dibutuhkan pengawasan kepada kontraktor dalam pengerjaannya.
"Ada tukang di lapangan juga harus di awasi. Kalau tidak diawasi pasti akan berjalan sendiri-sendiri. Ini menjadi tugas bersama, kita harus mengetahui dan mengukur jumlah dan volume, sehingga estetikanya juga harus diperindah," tegasnya.
Wali Kota mengingatkan agar program tersusun dikerjakan bersama-sama.
"Kita tidak perlu mencari salah, tetapi bagaiman yang kurang kita berikan arahan supaya lebih baik kedepan," pungkasnya.
- Atasi Banjir Kota Semarang: DPU Anggarkan Rp 465 Miliar
- Pilih Jalan Alternatif, Hindari Jalan Brigjend Sudiarto Majapahit Karena Macet Dan Dalam Perbaikan
- Jalan Kedungmundu Raya Diperbaiki Sudah Mulus, DPU Kerjakan Malam Hari, Masyarakat: Kayak Sulapan