Aktivitas Rumah Sakit Pelita Anugerah terpaksa dihentikan paska kebakaran gudang pupuk CV Saprotan Utama Bandungrejo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
- Satlantas Polres Demak Suntikkan Vaksin dan Bagi Helm
- Semarang Kembali Raih Predikat Kota Sehat Tertinggi Swastisaba Wistara
- Identitas Satu Korban Kecelakaan Tol Semarang Batang Terungkap
Baca Juga
Hingga Jumat (22/7), sejumlah pasien yang masih berada di RS Pelita Anugerah meminta untuk dirujuk ke rumah sakit lain. Pasalnya, asap kimia yang diakibatkan kebakaran gudang tersebut, mengepung area rumah sakit.
Ritno, salah seorang orang tua pasien mengaku, terpaksa meminta anaknya yang masih berusia satu tahun dirujuk ke rumah sakit di Kota Semarang. "Bau asap menyengat dan membuat dada sesak. Kasian anak saya sakit kelainan jantung," ujar Ritno.
Rumah Sakit Pelita Anugerah, menjadi salah satu tempat paling terdampak dari kebakaran yang terjadi di Gudang Pupuk CV Saprotan Utama. Bahkan, sejak Kamis (21/7), 78 pasien sudah dievakuasi dan dipindahkan ke sejumlah rumah sakit lain di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Mal Pelayanan Publik (MPP) RS Pelita Anugerah, Vivin Widyaningrum mengatakan, dampak asap pupuk kimia yang terbakar sangat berbahaya dan mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan mengalami sesak nafas.
"Dampaknya sangat besar. Banyak yang mengalami sesak nafas. Saat ini, rumah sakit sudah kami kosongkan, dan seluruh pasien sudah kami rujuk ke rumah sakit lain," terang Vivin.
Hingga saat ini, aktivitas Rumah Sakit Pelita Anugerah terpaksa dihentikan sampai kondisi benar benar aman dan udara kembali steril.
- Dishub Pantau Peningkatan Lalu Lintas Nataru Hanya 5 Persen
- Serentak di Sekolahan, Seluruh Perwira Porles Salatiga Wajib Jadi Irup Polisi Go To School
- Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Semarang Direnovasi Telan Anggaran Rp3,8 Miliar