Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkot Salatiga menurunkan tarif rapid tes bagi umum.
- Wali Kota Salatiga Desak Segera Vaksinasi Anak 6-11 Tahun
- Wakil Ketua DPRD Karanganyar Ini Jadi Relawan Pencari Donor Plasma Konvalesen
- Pemkab Demak Kembali Raih UHC, 95,94% Penduduk Terdaftar JKN
Baca Juga
Direktur RSUD Salatiga dr Sri Eko Pamudji MKes kepada wartawan Kamis (9/7) mengatakan, TARIF RAPID TES yang semula Rp 400 ribu sekarang turun menjadi Rp 170.500.
Lantas apa alasan manajemen RSUD Salatiga menurunkan tarif rapid tes ini.
"Alasan utamanya ada surat edaran Kemenkes," tandas dr Pamudji.
Alasan keduanya, management RSUD Salatiga melihat sekitar berdasarkan sesuai edaran.
"Sehingga tarif rapid tes kita tidak kompetitip. Yang pasti, keputusan ini untuk kepentingan publik yang lebih luas," ungkapnya.
Ia menambahkan, biaya itu sudah termasuk surat sehat. Program layanan rapid tes ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan Orang Tanpa Gejala (OTG) berkeliaran sekaligus menjadi membantu masyarakat menekan angka penyebaran Covid-19, khususnya di Kota Salatiga yang masuk zona merah.
"Kami memang sengaja membuka layanan Rapid test ini secara Mandiri ditujukan kepada masyarakat umum. Tujuan awal kami, membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Salatiga menekan angka penyebaran Covid-19," imbuhnya.
- Tetap Waspada! 74 Persen Penderita Covid Miliki Gejala Sedang Hingga Berat
- Dukung Percepatan Vaksinasi Nasional, Klenteng Kwan Sing Bio Bersama Kodim 0811/Tuban Gelar Serbuan Vaksin
- Duh Miris, Pengetahuan Standar Halal dan Kesehatan Unggas di Kudus Minim