Rusia Satu-Satunya Negara Punya Tiga Vaksin Covid-19

Rusia kembali menyetujui vaksin virus korona ketiga untuk digunakan di dalam negeri.


Rusia kembali menyetujui vaksin virus korona ketiga untuk digunakan di dalam negeri.

Meskipun mereka belum memulai uji klinis skala besar atas vaksin yang diberi label CoviVac dan diproduksi oleh Chumakov Center tersebut, dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Penguman tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin di TV pemerintah pada Sabtu (20/2) waktu setempat.

Saat ini, Rusia adalah satu-satunya negara yang sudah memiliki tiga vaksin untuk melawan Covid-19,†ujarnya saat mengummkan persetujannya, seperti dikutip dari Reuters.

Berbeda dengan vaksin Sputnik V, yang menggunakan virus flu tidak berbahaya yang dimodifikasi yang menipu tubuh untuk memproduksi antigen untuk membantu sistem kekebalan bersiap menghadapi infeksi virus corona, vaksin CoviVac adalah vaksin ‘whole-virion’.

Ini berarti vaksin tersebut terbuat dari virus corona yang telah dinonaktifkan, atau kehilangan kemampuannya untuk bereplikasi.

Vaksin yang kami kembangkan, mencerminkan seluruh sejarah ilmu vaksin Rusia, serta global,†kata direktur Pusat Chumakov, Aidar Ishmukhametov.

Sejauh ini, Rusia telah menyetujui dua vaksin Covid-19, termasuk Sputnik V, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, mengikuti pendekatan serupa untuk memberikan persetujuan sebelum melihat hasil uji coba tahap akhir.

Sputnik V disetujui pada Agustus dan uji coba tahap akhir dimulai pada September. Vaksinasi massal diluncurkan pada bulan Desember, setelah hasil uji coba pendahuluan menunjukkan vaksin tersebut efektif 91,4 persen.

Sejak itu, lebih dari dua juta orang Rusia telah divaksinasi dengan setidaknya dosis pertama Sputnik V,†kata Menteri Kesehatan Mikhail Murashko pada 10 Februari.

Sementara, vaksin kedua, yang dikembangkan oleh Vector Institute di Novosibirsk, peluncurannya sedang dimulai saat ini.