SE Imbauan Pembelian Minyak Goreng Harus ber-KTP Sudah Diedarkan, Swalayan di Salatiga Justru Menggunakan Kupon

Antrian warga di depan Swalayan Superindo/RMOLJateng
Antrian warga di depan Swalayan Superindo/RMOLJateng

Swalayan Superindo Salatiga di Jalan Jenderal Soedirman Salatiga, menggunakan sistem pembelian minyak goreng dengan membagikan kupon hingga maksimal 50 lembar, Jumat (18/2)


Padahal, Dinas Perdagangan (Disdag) Salatiga telah mengedarkan surat imbauan agar pembelian minyak goreng menggunakan KTP dengan prioritas warga Salatiga. 

Hal ini seusai instruksi Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit sesaat setelah melakukan sidak ditempat yang sama, Rabu (16/2) lalu. 

Namun kenyataannya, saat RMOLJateng memantau dan melakukan peliputan di lokasi tampak puluhan warga entah tak diketahui apakah warga Salatiga atau bukan, mengantri sejak pagi buta sebelum tokoh dibuka. 

Seorang keamanan setempat menyebutkan, jika kupon dibagi sejak pukul 06.00 WIB dan telah ludes dibagikan sebelum toko dibuka pukul 07.00 WIB. 

"Ini instruksi menejemen, pembelian minyak goreng sekarang menggunakan kupon dan dibatasi dengan kuota 50 orang saja," ujar seorang keamanan Swalayan Superindo yang berjaga di depan toko. 

Masih keterangan pihak keamanan setempat, jika pembelian hanya dibatasi 2 liter untuk satu konsumen dengan harga Rp 14 ribu untuk satu liter. Langkah ini dilakukan untuk menghindari berdesak-desakan berebut mendapatkan minyak goreng. 

"Ada lagi kapan, kami tidak tahu karena bergantung stok ada apa tidak," bebernya. 

Sementara, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit saat dikonfirmasi menyebutkan instruksi pembelian menggunakan KTP dimaksudkan agar pihak swalayan memprioritaskan warga ber-KTP Salatiga. 

"Jangan orang luar memborongnya, sedangkan warga Salatiga justru tida kebagian. Itu maksud dari pembelian menggunakan KTP" tandas Dance. 

Ia pun menapik, jika instruksi itu berujung sanksi ketika ada yang tidak mengindahkan karena memang bentuknya imbauan bukan hal hang wajib dilakukan. Namun demikian, dengan informasi yang didapat dari wartawan dirinya akan berkomunikasi ulang dengan Dinas Perdagangan. 

"Kami akan coba komunikasi lagi ke Disdag Salatiga, sekaligus mengevaluasinya lagi. Dengan kondisi seperti sekarang ini, cara apa yang bijak," paparnya. 

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Susiana saat dikonfirmasi mengaku terkejut. Pasalnya, Surat Edaran terkait pembelian minyak goreng menggunakan KTP sudah ia sampai ke seluruh swalayan di Salatiga. 

"Kemarin, tanggal 17 kami sampaikan ke pihak swalayan dan toko modern agar pembelian Menggunakan KTP. Tapi kalau ada yang masih menggunakan kupon akan kami konfirmasikan ke pihak manajemen terkait," sebut Susiana. 

Dari pantauan, tepat pukul 07.00 WIB saat tokoh Swalayan Superindo dibuka warga yang telah mengantongi kupon masuk secara tertib dengan dicek suhu badannya oleh petugas. 

Selang beberapa saat, mereka keluar membawa minyak goreng dalam kemasan. Tak jarang, ada satu dua yang membawa minyak goreng dalam satu plastik dua bungkus dengan berat masing-masing 2 liter. 

"Ini punya Kakak tadi ikut mengantri. Belinya untuk rumah tangga saja, buat kebutuhan sehari-hari," ucap seorang ibu dengan sedikit gugup menunjukkan minyak goreng yang ia beli berjumlah dua bungkus, dengan berat masing-masing 2 liter. 

Namun, ada juga sejumlah ibu-ibu karena harus mengantar anak sekolah tidak kebagian kupon setibanya di swalayan tersebut. 

"Di Pasar masih mahal, dua liter Rp 39 ribuan. Makanya ke sini, eh malah nggak kebagian karena sekarang pake kupon," ujat, lirih dengan nada kecewa.