Sempat Ditolak Masuk, Camat Semarang Tengah Berziarah ke Makam Syech Poncol

Rombongan Camat Semarang Tengah saat berziarah.
Rombongan Camat Semarang Tengah saat berziarah.

Ritual ziarah  ke makam -makam keramat dilakukan oleh Camat Semarang Tengah Anicato Magno Da Silva, AP, Kamis (7/12) malam.

Bersama rombongan tokoh masyarakat di wilayah Pandansari Semarang Tengah,  Camat yang akrab disapa Pak Amoy ingin berziarah ke makam Syech Poncol di komplek Pegadaian Poncol yang terletak di Jalan Imam Bonjol Semarang.

Namun sayangnya, saat hendak masuk ke dalam komplek Pegadaian, rombongan Amoy sempat dihalang-halangi untuk masuk ke dalam komplek makam.

Petugas yang berjaga menolak kedatangan rombongan karena dianggap sudah malam dan di luar jam kantor.

Sempat adu mulut, namun Amoy tetap bersikeras untuk tetap melaksanakan hajatnya untuk berziarah.

"Kami ingin berziarah, masak orang beribadah tidak boleh, kalau ada apa-apa, saya yang bertanggung jawab" tegas Amoy.


Setelah negosiasi , rombongan akhirnya diperbolehkan untuk berdoa di makam Syeh Poncol alias  Syeh Muhammad Nur  Ayman, dan Abdurahman Assegaf.

Usai berdoa, rombongan membersihkan rerumputan di sekitar makam agar tampak lebih bersih.

Menurut Amoy, ziarah ini adalah ritual yang perlu dilestarikan untuk mengingat leluhur dan pendahulu . 

"Di wilayah Semarang Tengah, banyak makam para ulama terdahulu yang belum begitu dikenal, oleh karena itu melalui ziarah ini diharapkan bisa lebih mengenal mereka" kata Amoy.

Beberapa makam yang dikunjungi adalah makam Mbah Jongke di Pandansari, Mbah Poncol di Jalan Imam Bonjol, makam Mbah Depok,  Makam Mbah Damar dan beberapa makam lainya

Amoy menceritakan, awak mula makam Mbah Poncol ditemukan sebagai tempat pembuangan sampah dari kantor Pegadaian .

"Tempatnya kacau, banyak pecahan genting, kaca dan sampah, tapi syukurlah sekarang sudah bersih dan representatif buat ziarah" kata Amoy.

Amoy berharap,  warisan sejarah berupa makam ataupun peninggalan lainya hendaknya dijaga dan dilestarikan agar bisa menjadi warisan anak cucu .

Sementara itu, Ari,  salah satu warga sekitar mengatakan, ada dua makam yang berada di komplek kantor Pegadaian Poncol  Semarang,  yaitu makan Syeh Muhammad Nur  Ayman, dan Abdurahman Assegaf. Keduanya diperkirakan hidup sekitar tahun 1800- 1900.

"Beliau berdua hidup satu era dengan Mbah jungke" kata Ari.