SMA Negeri 2 Salatiga sebagai pilot project atau percontohan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di wilayah tersebut.
- Penghentian Aktivitas Klinis Dr. Yan Wisnu Dinilai Tindakan Zalim
- FGD Profesionalisme Wartawan: Membangun Media di Era Disrupsi Informasi
- Unisri Surakarta Siapkan Beasiswa Bagi Influencer dengan Follower Diatas 5 Ribu
Baca Juga
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Salatiga Tentrem Lestari menjelaskan, penunjukkan ini merupakan upaya mendukung program-program pemerintah terkait kependudukan dan kemanfaatan lainnya.
Pembentukan SSK SMA Negeri 2 Salatiga secara tidak langsung mematahkan tudingan terjadinya kasus perundungan (bullying) di sekolah tersebut beberapa waktu lalu. Hal ini terbukti berdasarkan hasil independen temuan tim investigasi Tim TPPK (Tim Pencegahan Penangganan Kekerasan) bersama Polsek Argomulyo dan komite sekolah.
"Salah satu manfaat adanya SSK ini adalah menghindari aksi bullying kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya," kata Tentrem Lestrai kepada RMOL Jateng, Selasa (23/1).
Ia menjelaskan, tema SSK diusung di SMA Negeri 2 Salatiga adalah 'Gamelan Adiluhung' yakni membentuk Pojok Konseling Sebaya.
Tema ini mengajak para siswa membentuk Duta SSK, salah satunya Duta Bonang berarti bersama-sama melawan bullying antar teman.
Tidak hanya itu, lanjut dia, duta SSK SMA 2 Salatiga bersama Polsek Argomulyo juga melakukan sosialisasi dan menolak adanya bullying
Dengan moto Generasi Milenial yang Berbudi Luhur dan Unggul, SMA Negeri 2 Salatiga berharap mampu mencetak generasi kuat dan tangguh menghadapi situasi apapun dan tetap mengutamakan pendidikan.
"Karena menyadari tantangan ke depan yang semakin berat," ujar Tentram Lestari.
Dia menegaskan, SMA Negeri 2 Salatiga menolak dengan tegas segala bentuk perundungan di berbagai tempat terutama di lingkungan sekolahan.
Ia menjabarkan, kriteria untuk meraih SSK harus melaksanakan indikator tertentu.
"Jadi misalnya, ada tingkat dasar dan sebagainya. Nah, itu sudah yang paling akhir. Artinya di SMA Negeri 2 Salatiga ini sudah terealisasi terlaksana program-program SSK yang terealisasi sesuai syarat," pungkasnya.
- 280 Siswa SD se-Banjarnegara Ikut Festival Tunas Bahasa Ibu
- Sekolah di Semarang Kembali Belajar Daring
- SMAN 2 Kota Magelang Berdeklarasi Menjadi Sekolah Ramah Anak Tanpa Bullying