SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta menjadi juara umum Lookasi (Lomba Olah Raga dan Keilmuan Kreasi) yang digelar Pimpinan Daerah IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Kota Surakarta tahun 2019.
- Sekda Jepara : PPPK Diminta Tak Punya Kebiasaan Malas Mengajar
- Duta Kemanusiaan PMI Diharapkan Bisa Tekan Aksi Bullying dan Kekerasan Seksual
- Data Mahasiswa Baru 'Diobok-obok' KPK, Undip: Kami Kooperatif
Baca Juga
"Sembilan cabang lomba Lookasi yang diikuti, enam cabang berhasil menang dan setiap cabangnya ada yang mendapatkan 2 piala. Hingga kami dinobatkan sebagai juara umum," ungkap Aryanto, Humas SMP Muh PK, usai pengumuman di Auditorium Moh Djazman UMS, Sabtu (14/9).
Sukma Wardani selaku koordinator lomba Lookasi SMP Muh PK menambahkan cabang yang dilombakan dalam Lookasi antara lain cabang lomba olah raga di antaranya lari estafet, lempar lembing, lompat jauh, dan tarik tambang.
Sedangkan cabang lomba keilmuan dan kreasi meliputi Lomba Cerdas Cermat, Pidato, MMQ, Miniatur, dan Paduan Suara. Peserta lomba Lookasi meliputi seluruh SMP/Mts Muhammadiyah se-Kota Surakarta.
"Tahun ini kami mengirimkan 52 siswa untuk mengikuti semua cabang lomba," ungkap Sukma.
Sukma merinci perolehan kontingennya sehingga berhak menjadi juara umum. Lomba cerdas cermat (LCC) putra memperoleh juara 1 atas nama tim Dzaky, Adyatma, dan Rakha.
Juara 2 LCC putri yaitu Izza, Livia, Kynaira. Lomba MMQ berhasil menyumbangkan dua piala yakni juara 1 MMQ (Musabaqah murottal quran) Putra atas nama Arditya dan juara 1 MMQ Putri, Alifya.
Sedangkan Syifa, Putri, Puput, dan Amel berhasil meraih juara 1 lomba lari estafet putri. Aqila mampu menjadi juara 2 pidato.
Adapun lomba miniatur mampu ditaklukan oleh Mashel, Jaziilah, Dea dengan juara 3. Tim paduan suara dengan anggota Kingkit, Keysha, Salwa, Dara, Athaya, Thasya, Nabila, Selvitri, Vannia, Intan berhasil meraih juara 3.
- Pemprov Jateng Segera Buat Aturan Khusus Soal PTM
- Wamenkumham RI : KUHP Indonesia Bukan Kitap Suci, Bisa Dikoreksi Jika Hak WNI Terlanggar
- Jadikan Penghargaan Kepada Dr Aulia Sebagai Momentum Pembenahan Sistem Pendidikan Kedokteran