Beberapa wilayah di kabupaten Boyolali selama musim kemarau seringkali mengalami krisis air bersih. Banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih dan kerapkali mereka harus membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
- Satpol PP Kota Semarang Beri Peringatan Pedagang Pasar Tumpah di Kawasan Kranggan
- Satlantas Polres Demak Cek Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II
- Tingkatkan PAD Kota Semarang, Dewan Dukung Pengembangan BUMD
Baca Juga
Beberapa wilayah di kabupaten Boyolali selama musim kemarau seringkali mengalami krisis air bersih. Banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih dan kerapkali mereka harus membeli air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
Memahami kesulitan warga, SOLOPEDULI memberikan wakaf berupa sumur artetis untuk warga yang kekurangan air bersih di kawasan Ngasinan RT 01/05, Garangan, Wonosamudro, Boyolali.
Sumur artetis sedalam 60 meter ini dibuat dari wakaf para donatur SOLOPEDULI. Sumur tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya warga Ngasinan Garangan Wonosamudro yang mengalami kekurangan air bersih setiap musim kemarau tiba.
Menurut Direktur Utama SOLOPEDULI, Sidik Anshori, mereka harus mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air warga harus menempuh perjalanan yang jauh hanya sekedar untuk mencari air bersih.
"Banyak warga juga harus naik turun ke sungai yang hampir susut untuk mencari air bersih. Hal ini sangat berat dilakukan dan berulang setiap tahunnya," papar Sidiq Anshori, Sabtu (10/10).
Air merupakan sumber kebutuhan utama, bagi warga yang memiliki keuangan lebih mereka bisa membeli air bersih. Namun bagi warga Ngasinan yang sebagian besar bekerja sebagai petani tegalan (kebun) dan bekerja sebagai tukang pasir memiliki penghasilan yang terbatas.
"Keterbatasan penghasilan ini juga yang membuat mereka berat untuk membeli air bersih maupun untuk membuat sumur," imbuh Sidiq Anshori.
Akhirnya Solopeduli membuatkan sumur artetis dan saat dibor pada kedalaman 30 meter air sudah keluar, dan pada kedalaman 50 meter air semakin deras debitnya 1 detik 1 liter, kemudian di bor sampai 60 meter.
"Alhamdulillah dimudahkan mendapatkan titik yang tepat untuk pengeboran. Ini menjadi fasilah dan bermanfaat untuk warga di desa Ngasinan. Semoga tidak hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja tetapi bisa untuk memberikan nilai manfaat yang lainnya,†jelas Sidik Anshori.
Kepala Desa, Bapak Jamroji menyampaikan di wilayahnya terdapat 5 Dusun dan 18 RW, ia berharap ada program yang bisa diberikan lagi terutama untuk warga Wonosamudro bagian utara yang sangat membutuhkan.
"Terimakasih atas peresmian sumur artetis dari SOLOPEDULI, ini tepat guna dan tepat manfaat mengingat di wilayah Wonosaudro ada 7 Desa yang setiap tahun mengalami kekeringan," pungkasnya.
- Dinporapar Ajak Warga Banjaran Wujudkan Sapta Pesona Sadar Wisata
- Dua Pekan Razia, Satlantas Polres Demak Sita 397 Knalpot Brong
- DPRD Kota Semarang Nilai Belum Ada Sinkronisasi Terkait Penataan Pasar Johar