Guna menjaga stabilitas harga beras di Kabupaten Purbalingga, pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Bulog melakukan Operasi Pasar Murni (OPM) Beras di Pasar Tradisional Bobotsari, Selasa (14/2/2023).
- UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik, Fashion Baby & Kids Little Kaaya Ikuti Pameran Nasional BUMN di Surabaya
- Trafik Internet XL di Jateng-DIY Naik 23 Persen Saat Libur Lebaran
- BI Perkirakan Inflasi 2022 Masih Kisaran 3%
Baca Juga
Kepala Bidang Perdagangan Dinperindag Purbalingga, Wasis Pambudi mengatakan sebanyak 2 ton beras kualitas medium didistribusikan ke masyarakat melalui pedagang di pasar Bobotsari dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 9.450.
"Dengan quota 2 ton beras medium dari Bulog, nanti didistribusikan melalui 17 pedagang di pasar Bobotsari. Harga dari Bulog 8.500 dijual ke masyarakat dengan HET Rp9.450," katanya.
Wasis menegaskan, beras operasi pasar tersebut harus dijual langsung ke masyarakat dan tidak boleh dijual lagi ke pengecer.
"Maksimal pembelian adalah 10 kg per orang," tegasnya.
Sampai hari ini Bulog dan Dinperindag Purbalingga sudah menyalurkan sebanyak 11 ton beras di beberapa pasar tradisional. Diantaranya Pasar Segamas sebanyak 3 ton, Pasar Bukateja sebanyak 2 ton, Pasar Bojongsari sebanyak 2 ton , Pasar Pengalusan sebanyak 1 ton, Pasar Karangnangka sebanyak 1 ton, dan Pasar Bobotsari sebanyak 2 ton.
Dengan adanya kegiatan OPM Beras ini, diharapkan masyarakat dapat menikmati beras kualitas baik dengan harga yang terjangkau, serta kestabilan harga beras di wilayah Purbalingga tetap terjaga.
- Bukan Orang Miskin, Jangan (Lagi) Membeli LPG Bersubsidi...
- Kisah Sukses Pabrik Rambut, Dongkrak Ekonomi Lokal Purbalingga
- KAI Daop 6 Dan DJKA: Program Angkut Motor Gratis Untuk Mudik