Stok Darah PMI Salatiga Menyusut 1000 Kantong Sejak Pendemi Covid-19

Penghasilan stok darah PMI Kota Salatiga sejak pandemi Covid-19 menyusut hingga 1000 kantong darah.


Penghasilan stok darah PMI Kota Salatiga sejak pandemi Covid-19 menyusut hingga 1000 kantong darah.

Staf Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2S) PMI Kota Salatiga Malikhah mengatakan, sebelum pendemi Covid-19 penghasilan darah tahun 2019 sebelum Covid-19 10.300 kantong.

"Namun tahun 2020 ini karena pendemi Covid-19 hanya 9400 kantong. Jika dibandingkan tahun 2019 lalu sebelum Covid-19 mengalami penyusutan 1000 kantong darah," kata Malikhah kepada wartawan di temui dalam kegiatan donor darah di Salatiga, Kamis (10/6).

Penghasilan perbulan stok darah PMI pun diakui Malikhah berkurang.

"Biasanya 1000 kantong perbulan, sekarang hanya 500-600 kantong darah," ujarnya.

Kondisi terbalik dengan permintaan darah. Data PMI Kota Salatiga mencatat, permintaan justru lebih banyak. Seperti terjadi pada bulan Februari 2021 sebanyak 800 kantong darah padahal yang tersedia hanya 740 kantong saja.

"Tapi tetap bisa memenuhi karena ada stok sisa pada bulan Januari," imbuhnya.

Malikhah mengungkapkan, berkurangnya stok darah di PMI Kota Salatiga juga dipicu kegiatan donor darah yang dikurangi. Termasuk, mobilitas Mobil Unit yang biasanya mendatangi instansi, pabrik, pemukiman tidak berjalan menyusul banyak yang libur karena adanya larangan berkerumun.

Termasuk kalangan pabrik banyak menyetop kegiatan donor darah, yang biasanya terjadwal sebelum pandemi Covid-19.

Ia menambahkan, berkurangnya pemenuhan kebutuhan stok darah di PMI Kota Salatiga juga berdampak pada berkurangnya pemenuhan kebutuhan kantong darah ke beberapa Rumah Sakit (RS) yang selama ini terjalin kerjasama.

Biasanya PMI Kota Salatiga melakukan pengiriman sebanyak 100-150 kantong darah ke tiga RS besar di Salatiga yakni RSUD, RS Asmir dan RS Paruh, Ngawen. Juga beberapa RS sekitar diantaranya RS Ken Saras, RS Hermina serta klinik.

"Paling sekarang hanya bisa 20 kantong darah," imbuhnya.