Sebanyak 49.304 orang akan mengikuti tes CPNS di Jawa Tengah, tahun ini. Mereka dinyatakan lolos seleksi administrasi sehingga bisa mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).
- Demi Percepatan Layanan Publik Pemkot-PN Magelang Jalin Kerjasama
- Blora Ajukan 92.400 Tabung LPG 3Kg ke Pertamina
- Waspada Megathrust, BPBD Batang Gelar Mitigasi Keliling
Baca Juga
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah, Wisnu Zaroh, berpesan kepada para peserta agar jangan percaya pada orang-orang yang menjanjikan akan bisa meloloskan dengan imbalan tertentu.
"Total yang lolos administrasi dan akan ikut tes 49.304 orang. Mereka yang ikut ujian jangan sampai percaya janji-janji. Semuanya menggunakan CAT fisik. Kita bersih, transparan. Bahkan setelah pengumuman, tes dia selesai, keluar, bisa melihat hasilnya dan itu bisa dilihat siapapun hasilnya," kata Wisnu, Rabu (5/2).
Wisnu mengatakan sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari warga yang jadi korban iming-iming lolos CPNS dengan membayar.
"Sejauh ini dari kabupaten atau kota juga belum ada laporan. Yang menjanjikan belum Ada. Ini belum ada aduan," tegasnya.
Menurutnya, SKD CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Formasi Tahun 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2020 hingga 4 Maret 2020 di Asrama Haji Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 23 Tahun 2019 ada dua macam tes, yakni Tes Kompetesi Dasar (TKD) atau Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB) atau Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Untuk TKD antara lain Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum (TIU), dan Tes Karakter Pribadi (TKP). Tes kepribadian pakai standar nilai tinggi. Dan rata-rata peserta tes jatuhnya di kepribadian.
Nantinya pada pelaksanaan SKD ada sesi sebanyak 66 sesi. Dengan jumlah sesi per hari 5 dan 4 sesi saat Jumat. Adapun jumlah peserta tiap sesi berjumlah 750 peserta.
"Kesiapan pelaksanaan tes sudah 90 persen sudah siap. Kemarin kita sudah rapat di lokasi di Donohudan, kita sudah siap. Sudah matang," terang Wisnu.
Wisnu menuturkan, untuk aturan mengikuti tes yang harus dipatuhi peserta. Di antaranya saat tes tidak boleh memotret saat dimulai, juga dilarang bawa HP. Nantinya akan disediakan bolpoin dan kertas.
"Mereka hanya datang badan dengan seragam putih dan hitam. Sama KTP dan kartu peserta. Setiap masuk, ada screening atau metal detector. Semua tas dititipkan. Kalau bisa malah enggak usah bawa tas malah bagus," pungkas dia.
- Rawan HIV/AIDS, 18 Pemandu Karaoke di Blora Punya ID Card
- Wawali Salatiga Nilai Keberadaan Ormas dan Orpol Pilar Menjaga Keutuhan Bangsa
- Pemkab Karanganyar Bentuk Tim Investigasi Minimarket di Luar Zona