Skrining kesehatan ketat bakal diberlakukan untuk calon jamaah haji yang akan berangkat tahun ini. Hanya jemaah haji sehat saja yang diperbolehkan menunaikan rukun Islam kelima itu di Tanah Suci.
- Sambut Libur Lebaran, WFH Bagi Para Guru
- Pejabat Administrator Peserta PKA Salatiga Ikut Asesmen Jaring Jabatan Pimpinan Tinggi
- Diduga Illegal, Marak Aktifitas Galian C Jepara
Baca Juga
Tujuan pengetatatan skrining kesehatan ini untuk menghindari banyaknya jemaah haji meninggal dunia saat beribadah.
Dalam catatan Kemenag RI di musim haji 2023, tercatat 870 jemaah Indonesia meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 400-an jemaah.
Kasubdit Bimbingan Jemaah Haji Ditjen PHU Kemenag RI, Kalilurrahman sebut kebanyakan jamaah haji yang meninggal berusia lanjut.
Dimana pada awalnya mereka lolos skrining kesehatan jelang berangkat haji. Namun tumbang saat beribadah haji.
"Saat itu kondisi fisiknya tak kuat saat menjalani rukun haji. Dimana kondisi cuaca terik dan suhunya mencapai 41 derajat celcius," katanya di acara Bimbingan Manasik Haji Jemaah Haji Reguler di Karanganyar.
Sehingga untuk menghindari jatuh korban lagi di musim haji tahun ini, Kemenag menerapkan skrining kesehatan lebih ketat.
"Selain calhaj harus sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) termasuk wajib lolos skrining kesehatan," pesannya.
Disamping itu dirinya menyarankan jemaah lansia menggunakan jasa porter untuk melempar jumrah di Mina. Kemudian mereka tak perlu memaksakan diri salat lima waktu di Mahjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Yang lansia atau yang fisiknya tak mampu, cukup salat di masjid hotel saja. Niatkan salat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Insya Allah sama pahalanya," katanya.
Panitia haji Indonesia juga menjamin asupan nutrisi jemaah dengan tiga kali makan khas Indonesia. Kepada calhaj juga dilarang membawa rice cooker dan beras.
"Tahun ini dijamin tiga kali makan. Tahun lalu masih dua kali. Menu masakan nusantara. Jangan lagi bawa rice cooker dan beras," katanya.
Kasi Haji Kemenag Karanganyar, Sofyan Hadi mengatakan untuk Karanganyar terdaftar 695 jemaah bakal berangkat haji tahun ini. Didampingi lima personel petugas haji dan tiga petugas pembimbing haji.
"Mereka diberangkatkan empat kloter di gelombang II mulai 12 Mei-10 Juni. Durasi haji selama 41-42 hari," pungkasnya.
- Penjabat Bupati Kudus Temui Gibran, Bersama Tim Kemendikbudristek Bawa Misi ‘Rahasia’
- Dewan Sebut Kenaikan Pajak dan Retribusi di Kota Semarang Berlaku Mulai 2025
- Respon Cepat, Pemkab Droping 20 Truk Grosok ke Jalan Rusak Cabak - Bleboh