Tekan Radikalisme Kerja Semua Pihak

Kontra radikal merupakan upaya membangun personal guna mencegah paham radikalisme, separatisme yang saat ini banyak dihembuskan oleh kelompok tertentu.


Kasubbagberita Bagpenum Ro Penmas Div Humas Polri AKBP Gatot Hendro H SE, MSi., AKBP Gatot mengatakan, pencegahan paham radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat, menjadi tanggung jawab semua elemen.

"Melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di wilayah hukum Polres Semarang, Divisi Humas Polri mengajak semua elemen baik dari TNI/POLRI, Forkompinda, tokoh agama, adat dan pemuda mencegah paham radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat," papar di sela-sela sosialisasi pencegahan paham radikalisme di wilayah Hukum Polres Semarang, Kamis (14/4).

Sementara, Kapolres Semarang yang diwakili Wakapolres Semarang Kompol Sigit menambahkan, para elemen masyarakat Kabupaten Semarang dapat melakukan antisipasi sejak dini. Selain itu, mencegah radikalisme dan terorisme serta menyampaikan kepada masyarakat lainnya.

Wakapolres Semarang berharap seluruh umat beragama di Kabupaten Semarang agar tetap menjaga kerukunan agar tercipta situasi masyarakat tetap aman dan tentram.

Dalam kesempatan itu, mantan Napiter M. Nasir Abbas memaparkan tentang kesalahan dalam mengambil keputusan untuk memperdalam pengetahuan tentang agama Islam sehingga beliau terjebak dalam Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang melakukan kegiatan teror di berbagai wilayah Indonesia.

Hingga akhirnya, sekitar tahun 2003 Nasir Abbas tertangkap pihak kepolisian dan dengan pendekatan pemahaman yang sesuai membuatnya sadar tindakannya  adalah keliru.

"Dikarenakan doktrin jihad yang saya terima ternyata menyimpang jauh dari apa yang tercantum dalam kitab Suci Al Quran," aku Nasir Abbas.