Tiga Hari Jelang Lebaran Hargai Cabai Merangkak Naik

Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu beserta jajarannya melakukan pemantauan harga komoditas pangan dan bahan bakar di pasar tradisional, toko retail hingga SPBU pada H-3 Lebaran 1444 Hijriah.


Wali Kota yang akrab disapa Ita ini mengatakan dari hasil pantauan, harga sejumlah komoditas pangan masih cenderung terkendali meski ada beberapa komoditas yang harganya mulai merangkak naik.

"Kami tadi memantau ke Pasar Bulu sama toko ritel. Rata-rata hampir sama. Yang naik signifikan di cabai," kata Ita usai melakukan pantauan harga dan stok kebutuhan pokok di Pasar Bulu hingga Toko Aneka Jaya, Rabu (19/4).

Dari hasil pantauan dilapangan, harga cabai irisan besar yang semula Rp 60 ribu naik menjadi Rp 80 ribu per kg. 

Sementara harga cabai utuh dari Rp 40 ribu naik menjadi Rp 60 ribu. Kemudian untuk harga telur mengalami kenaikan berkisar Rp 1.000 - Rp 1.500 per kg.

“Mungkin agak berbeda harganya di toko ritel sama pasar tradisional. Mungkin karena ritel kan persediaannya banyak, sementara pedagang di pasar stoknya terbatas," jelasnya.

Ita mencontohkan untuk harga telur di Pasar Bulu yang dijual dengan harga Rp 28 ribu per kg, sementara di toko ritel Aneka Jaya dijual dengan harga Rp 24.900 per kg.

Sementara untuk daging sapi, Ita menyebut harganya mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu per kg. Daging ayam naik antara Rp 4.000 - Rp 6.000 per kg.

"Untuk komoditas lainnya relatif sama. Untuk pedagang telur tadi sampaikan dari distributornya memang sudah naik," bebernya.

Meski demikian, kenaikan harga beberapa komoditas di Kota Semarang masih wajar. Selain itu selisih harga antar satu pedagang dengan pedagang lainnya juga tidak terlalu besar.

Sementara itu, Store Manager Swalayan Aneka Jaya Mangkang Semarang, Doni Wahyu Sektiono mengatakan memang ada kenaikan harga untuk beberapa komoditas, seperti beras, namun tidak terlalu signifikan kenaikannya.

"Stok beras masih aman. Ada beberapa sedikit naik, untuk premium kenaikan rata-rata Rp 2.000 per 5 kilogram atau per sak. Untuk beras premium UMKM kenaikannya Rp500-700 per sak," ungkapnya.

Ia menyebutkan untuk harga gula pasir masih dijual sesuai dengan anjuran pemerintah yakni Rp 13.500 per kg dengan berbagai merek.

"Kalau telur tidak ada kenaikan tinggi. Minyak goreng juga aman. Khusus untuk Minyakita kemarin kami dapat stok 100 buah dari pemerintah. Kami batasi alokasi satu orang enam pcs dalam sehari," jelasnya.

Ia menerangkan untuk pembatasan pembelian Minyakita ini dilakukan untuk pemerataan dan juga sebagai langkah antisipasi jika ada yang menjual lagi. 

Meski demikian untuk komoditas yang lain tidak ada pembatasan jumlah pembelian.

Pantauan ini dilakukan Walkota Semarang bersama jajaran organisasi perangkat dinas (OPD) dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) di sejumlah lokasi, seperti pasar, bandara, terminal dan stasiun.